Kisah Pilot Cantik Berhasil Keliling Dunia Mampir ke Indonesia
Pesawat Beechcraft A36 Bonanza yang dipiloti Kapten Shaesta Waiz, perempuan pilot keturunan Afghanistan pertama yang terbang solo keliling dunia meninggalkan Bandar Udara Seletar, Singapura, menuju Bali, Selasa siang ini.
Waiz (29 tahun) berdarah Afghanistan namun telah menjadi warga negara Amerika Serikat.
Dia lahir di kamp pengungsian setelah orangtuanya melarikan diri dari peperangan rezim Kabul dengan Uni Soviet.
Pada 1987 dia dan keluarganya beremigrasi ke Amerika Serikat hingga meraih kewarganegaraan di negara itu.
Keterangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, di Denpasar, menyebutkan, pesawat terbang turboprop Waiz ini telah lepas landas dari Bandara Seletar pada pukul 12.30 WIB.
Disebutkan, pesawat terbang bernomor registrasi N364ER yang telah menjelajahi lebih dari separuh dunia dari total jarak tempuh sekitar 25.000 mil laut itu diperkirakan tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai, pukul 20.00 WITA.
Kedatangan perempuan berusia 29 tahun yang terbang solo ini untuk mengampanyekan betapa penting kaum perempuan menguasai sains, teknologi, teknik, dan matematika serta dunia penerbangan ini akan disambut sejumlah pejabat instansi terkait.
Di antara para pejabat yang akan menyambut kedatangan perempuan pilot itu adalah wakil otoritas bandara, Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Indonesia di Bali, Pertamina, dan Biomantara.
Setelah penyambutan, Waiz menuju Hotel Discovery Kartika Plaza, di Kuta, tempat dia menginap tiga hari di Bali.
Selama di Bali dia akan memberi wawancara dengan pers. Setelah Bali, dia akan menerbangkan Beechcraft A36 Bonanza-nya ke Darwin, Australia, dalam penerbangan sejauh 953 mil laut.
Di Bali, dia juga akan turut dalam pertemuan perencanaan penerbangan dia selama ada di ruang udara nasional.
Dari Darwin, sesuai jadwal rute penerbangannya yang dipublikasi situs resmi Dreams Soar Inc, organisasi yang dia dirikan, dia akan menyinggahi Kota Cairns, Australia, sebelum bertolak ke Bandara Magenta, Kaledonia Baru, yang berjarak 1.215 mil laut.
Sebelumnya pada akhir Juli 2017, saat masih berada di Singapura, Waiz menyempatkan diri ke Batam guna mengisi seminar bertajuk perempuan dan profesi pilot di depan ratusan pelajar perempuan dari akademi sekolah penerbangan.
Perempuan pilot lulusan Embry-Riddle Aeronautical University di Amerika Serikat ini sebelumnya berencana memulai misi terbang solonya itu dari Bandara Internasional Daytona Beach, Florida, pada musim gugur 2016. Di bandara itu pula, dia akan mengakhiri penerbangan panjangnya ini.
Total jarak penerbangan solo Waiz untuk mengelilingi lima benua seorang diri dengan menyinggahi 18 negara selama 90 hari itu mencapai sekitar 25.000 mil laut.
Selain Amerika Serikat, dia singgah di Kanada, Portugal, Spanyol, Italia, Yunani, Mesir, Bahrain, Uni Emirat Arab, Oman, India, Sri Lanka, Thailand, Singapura, Bali, Australia, Kaledonia Baru, Samoa Amerika, dan Kiribati.
Ada pun kota-kota Amerika Serikat yang dia darati dalam misi penerbangannya itu antara lain Columbus (Ohio), Grand Rapids (Michigan), Hilo (Hawaii), El Cajon (California), Phoenix (Arizona), Kansas (Cincinnati), Washington DC, Atlanta (Georgia), dan Mobile (Alabama).