Pikiran Lagi Galau? Coba Cuci Tangan, Loh Kok Bisa?
Selama ini kita mencuci tangan hanya untuk keperluan tertentu, seperti baru sebelum makan, setelah menyentuh benda kotor, setelah buang air, dan lainnya.
Tapi tahukah Anda? Ternyata mencuci tangan juga sekaligus dapat menyegarkan otak dan pikiran.
Sebuah studi membuktikan bahwa mencuci tangan berdampak pula pada psikis. Mencuci tangan sekaligus menggeser pencarian tujuan, membuat tujuan sebelumnya kurang penting dan tujuan selanjutnya menjadi lebih penting.
Tim riset menyebut, proses membersihkan kotoran pada anggota tubuh atau fisik berkaitan pula dengan gagasan mental untuk mengubah pengalaman atau pemikiran sebelumnya.
Penemuan baru ini dibuat oleh sepasang peneliti di Sekolah Manajemen Rotman Universitas Toronto. Penelitian ini diawali dengan adanya anggapan bawa pembersihan fisik berpengaruh pada pengalaman psikologis.
Beberapa orang mengaku melakukan mandi setiap telah melakukan suatu hal yang dianggap 'kotor'. Bukan hanya untuk membersihkan badan, tetapi juga untuk meluruhkan rasa bersalah dalam pikiran dan hatinya.
Namun demikian, tentu dibutuhkan waktu dan usaha yang lebih besar untuk mengubah perilaku seseorang. Tidak sesederhana dengan cara mencuci tangan. Meski begitu, penelitian ini menunjukkan bahwa ada cara yang bisa dilakukan secara nyata untuk perlahan mengubah cara pandang dan visi seseoragn dalam menatap masa depannya.
Sebuah studi terpisah, yang dilakukan oleh University of Michigan, menemukan hasil yang serupa. Selama eksperimen, para relawan dihadapkan pada sejumlah pilihan. Beberapa orang diminta untuk mencuci tangan sebelum menjatuhkan pilihan, dan beberapa lainnya tidak.
Tim menemukan bahwa mereka yang mencuci tangan sebelum memilih, punya rasa percaya diri dan keyakinan yang lebih terhadap pilihannya. Periset pun menyarankan bahwa jika Anda harus membuat keputusan yang sulit, yang perlu Anda lakukan adalah membersihkan diri.
"Ketika orang membuat keputusan, mereka sering dihadapkan pada pilihan antara dua pilihan yang sangat menarik," jelas Spike Lee dari University of Michigan.
"Katakanlah mereka memilih tempat liburan, Paris atau Roma. Setelah memilih, katakanlah, Paris, mereka membenarkan pilihan mereka dengan memikirkan sendiri itu adalah yang benar karena masakan Prancis lebih baik dan museum seninya fantastis. Mereka membenarkan pilihan mereka dengan berfokus pada fitur positif," paparnya.
"Apa yang ditunjukkan oleh penelitian kami adalah bahwa setelah orang mencuci tangan mereka, mereka tidak lagi merasa harus membenarkan pilihan mereka, mereka sudah yakin terhadap pilihan mereka. Dengan demikian, mencuci tangan bukan hanya membersihakn secara fisik, tetapi juga secara moral," tandasnya.