Profil Tanijoy, Startup Petani yang Dikabarkan Bawa Kabur Dana Investor
Uzone.id- Kabar penipuan yang menyeret startup Tanijoy kini menjadi topik hangat di berbagai platform sosial media. Startup yang berfokus di bidang pertanian ini dikabarkan tidak mengembalikan dana investor dengan jumlah sebanyak Rp4 Miliar.
Beberapa tahun lalu, startup ini dinilai sangat menjanjikan dan banyak investor-investor yang ingin menanam modal pada platform mereka. Tapi, sekarang, investor-investor tersebut angkat bicara dan menuntut Tanijoy untuk mengembalikan dana mereka.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai startup ini, berikut beberapa fakta mengenai startup Tanijoy.
Baca juga: Syarat Bisa Instal Windows 11
Profil dan Pendiri Tanijoy
Tanijoy atau PT. Tanijoy Agroteknologi Nusantara merupakan sebuah platform investasi online yang berfokus pada bidang pertanian.
Dalam website resmi Tanijoy, startup ini memiliki tujuan untuk menjadi penyedia layanan permodalan digital bidang pertanian yang berdasar pada prinsip keuangan syariah.
Tanijoy memberikan platform untuk menghubungkan petani kecil dengan akses permodalan dari publik dengan sistem yang transparan, adil, beretika dan fleksibel, tulis Tanijoy dalam laman utama website resminya.
Startup ini resmi didirikan pada April 2018 oleh Muhammad Nanda Putra (Co-Founder & Chief Executive Officer), Kukuh Budi Santoso (Co-Founder & Chief Operation Officer) dan Febrian Imanda Effendy (Co-Founder & Chief Technology Officer). Ada pula Erlangga Setyawan yang menjabat sebagai Chief Risk Management Officer.
Dua pendirinya yaitu Nanda dan Kukuh memiliki latar belakang di bidang ilmu agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya sementara Febrian memiliki latar belakang pendidikan Teknologi Informasi.
Mendapat Berbagai Penghargaan
Tanijoy memiliki awal yang sangat menjanjikan. Dengan gagasan yang dinilai bisa membuat perkembangan di bidang pertanian, banyak investor yang tertarik untuk menanam modal di startup ini.
Bahkan dalam awal-awal karir, platform ini telah menjadi sorotan berbagai media termasuk menjadi Best Social Impact Startup Pilihan Tempo 2018, dan meraih berbagai penghargaan seperti Top 100 Echelon 2018 di Singapure dan Top 20 Tought for Food di Rio de Janeiro.
Selain itu, Tanijoy juga mendapatkan gelontoran dana dari berbagai organisasi nasional maupun internasional, salah satunya dari yayasan DBS Foundation. Adapun hubungan PT Berdikari (Persero), yang merupakan bagian dari BUMN', dengan Tanijoy adalah nota kesepahaman yang belum ditindaklanjuti dan telah berakhir masa berlakunya. Adapun nota kesepahaman tersebut berlingkup pada potensi kerjasama peternakan dan perdagangan hasil peternakan. Sehingga tidak terkait pembiayaan, investasi, ataupun pengumpulan dana.
Tidak Terdaftar OJK dan Tidak Memiliki Sertifikat DSN-MUI.
Meski telah banyak mendapat sorotan dan dinilai sangat menjanjikan, faktanya Tanijoy belum mendapatkan surat izin dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) padahal dana yang mereka kelola mencapai Rp19 Miliar.
Selain belum mengantongi izin OJK, Tanijoy juga belum mendapatkan serfitikasi dari DSN-MUI atau Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia atas investasi berbasis syariah yang mereka kampanyekan.
Hingga berita ini diturunkan, sebanyak 420 investor terancam kehilangan dana investasi mereka yang mencapai Rp4 Miliar karena tidak adanya kepastian dari pihak Tanijoy.
Update 27 Juli 2021
Terjadi kesalahan penulisan. Sebelumnya dituliskan bahwa 'Tanijoy juga mendapatkan gelontoran dana dari berbagai organisasi nasional maupun internasional, salah satunya dari yayasan DBS Foundation serta PT Berdikari (Persero) yang merupakan bagian dari BUMN'.
Nyatabya bentuk hubungan Berdikari dan Tanijoy adalah nota kesepahaman yang belum ditindaklanjuti dan telah berakhir masa berlakunya. Adapun nota kesepahaman tersebut berlingkup pada potensi kerjasama peternakan dan perdagangan hasil peternakan. Sehingga tidak terkait pembiayaan, investasi, ataupun pengumpulan dana.
Demikian kesalahan penulisan ini telah kami perbaiki.
VIDEO: Uzone Talks - CEO Gen X vs Karyawan Milenial