'Ride for Heroes': Menikmati Bercinta dengan Sejarah

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

UZone- "Ridingkemarin itu serubanget," kata Joseph Sinaga mengawali cerita saat kami bertemu di Kemang, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Joseph merupakan anggota komunitas Royal Riders Indonesia (RORI) - pecinta motor Royal Enfield- yang ikut dalam ekspedisi Ride for Heroes dari Jakarta ke Surabaya pada 7-10 November 2017 lalu. 

Salah satu misi ekspedisi ini yaitu napak tilas perjuangan pahlawan untuk kemerdekaan Indonesia. Jalur yang dilalui pun sama persis dengan jalur perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman. 

"Menariknya karena kami diajak untuk kembali belajar sejarah dan merasakan perjuangan pahlawan pada saat itu. Jadi, bukan sekadarridingatautouringbiasa," ujarnya. 

Makna 'perjuangan' yang dirasakan pesertaridingitu tentu jauh lebih ringan dibanding yang dilakukan para pahlawan di masa lampau. Tapi, tetap saja meninggalkan kesan yang sulit dilupakan. 

"Banyak hal-hal berbau sejarah yang kami temukan.Oh,ternyata dulunya beginiyapahlawan berjuang.Oh, ternyata ada situs-situs yang terlewatkan dan mungkin dilupakan," kata Joseph.

Di luar medan yang lumayan berat, dia juga merasakan berbagai tantangan lain. Dari cuaca yang ekstrem, pengalaman mistis, hingga ancaman begal. 

"Jalur yang kami lewati itukanhutan dan tebing. Masih di sekitar Pacitan juga, sudah diincar komplotan begal. Mungkin karena kami jalannya ramai dan motornya juga dianggap aneh,yamereka pergi sendiri. Pokoknya nikmatbanget-lah," katanya. 

Ketua Ekspedisi Ride for Heroes Sutan Manurung mengungkapkan bahwa ekspedisi ini bukan semata-mata memperingati Hari Pahlawan saja. Namun, lebih dalam memaknai jasa para pahlawan.

"Ekspedisi ini berupaya memberikan informasi tentang perjuangan para pahlawan, sehingga kita semua bisa meneladani langkah-langkah dan keberanian mereka hingga mampu menorehkan sejarah emas untuk Indonesia," kata Sutan. 

Terlebih, pada kegiatan tersebut,ridersberusaha menghadirkan kembali perjuangan salah satu pahlawan yang jarang disebut banyak orang, yakni Komjen M. Yasin. 

"Kalau kita bicara soal Hari Pahlawan 10 November, kebanyakan menyebut Bung Tomo, Jenderal Soedirman, dan sebagainya. Padahal, ada banyak juga yang ikut berperan, salah satunya Komjen M. Yasin," ujarnya. 

Dikutip lamanWikipedia, Muhammad Yasin merupakan polisi yang menjadi pahlawan saat pertempuran Hari Pahlawan, 10 November 1945.

Warga Surabaya lebih mengenalnya dengan sebutan Tokubetsu Keisatsutai atau Polisi Istimewa. Beliau juga dinobatkan sebagai Bapak Brimob Kepolisian RI. 

"Hal-hal yang terlewatkan inilah yang ingin coba kami munculkan kembali sehingga kita dapat memaknai jasa pahlawan lebih dalam," kata Sutan. 

Rangkaian ekspedisi Ride for Heroes ditutup dengan ziarah ke makam para pahlawan dan menyerahkan donasi kepada Tari Mukari, anak Kapten Mukari, veteran anggota LVRI Jawa Timur.