Rusia Kirim 2 Pesawat Pengebom ke Indonesia, Australia Waspada

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Australia meningkatkan kewaspadaan setelah Rusia mengirim dua pesawat pengebom untuk berlatih di perairan bebas Indonesia. Australia curiga pengiriman pesawat Rusia ke perairan di utara Papua itu sebagai bentuk perluasan pengaruh Negeri Beruang Merah ke kawasan Pasifik.

Dikutip dari The Independent, Minggu 31 Desember 2017, pangkalan udara di Darwin telah meningkatkan kesiagaan untuk merespon operasi yang dilakukan Rusia. Ahli pertahanan Australia curiga kehadiran dua pesawat itu untuk mengumpulkan informasi intelijen tentang Negeri Kanguru itu.

" Saya yakin akan ada kekhawatiran tentang pengumpulan intelijen Rusia karena mereka tidak akan sampai sejauh ini ke selatan tanpa ingin melihat kehadiran sekutu penting di [Amerika Serikat], yang beroperasi di luar [pangkalan RAAF] Darwin dan pangkalan RAAF Tindall sedikit lebih jauh ke selatan," kata Peter Jennings dari Australian Strategic Policy Institute, kepada ABC News.

Juru bicara Angkatan Udara Australia mengatakan bahwa markas tersebut tidak pernah terkunci, namun keadaan darurat meningkat pada awal Desember, saat operasi Rusia sedang berlangsung.

Baca Juga: Pasangan 'Duo DM' Akan Segera DeklarasiGila! Tagihan Listrik Perempuan Ini Sebesar Rp 3,7 Triliun

Misi tersebut melihat Rusia memindahkan pesawat menuju pangkalan udara Biak di Indonesia dan mengambil bagian dalam sebuah misi yang melibatkan dua pengebom Tu-95MS dan lebih dari 100 personel.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, operasi yang diklaim berjalan sukses ini sudah sesuai dengan hukum internasional. Dua pesawat pembom strategis Tu-95MS melakukan misi siaga udara di perairan netral di Samudra Pasifik selatan " Pesawat lepas landas dari lapangan terbang Biak di Indonesia. Waktu penerbangannya melebihi delapan jam," demikian pernayataan Kementerian Pertahanan pada sebuah pernyataan.

Penerbangan pesawat tersebut dilakukan di atas perairan netral di Arktik, Arktik Utara, Laut Hitam dan Laut Kaspia. Dan, Penerbangan Pasifik dilakukan secara reguler oleh pesawat terbang jarak jauh. " Semua misi Angkatan Udara Rusia dilakukan sesuai dengan Hukum Udara Internasional."