Sering Gunakan Gadget Dapat Menurunkan IQ

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Bukan hal aneh saat ini bila bermain ponsel pintar sambil nonton TV. Namun ternyata menggunakan beberapa gadget sekaligus ternyata tak baik untuk otak kita.

Tubuh kita mengeluarkan hormon yang berefek sama ketika terkena obat terlarang. Selain itu, main beberapa gadget sekaligus pun menurunkan tingkat kecerdasan (IQ ), karena orang yang mengecek akun facebook di ponsel sambil menonton TV melatih otak untuk tidak teratur.

Seperti yang dikutip dari nationalgeographic, Ketika kita memfokuskan pikiran pada satu tugas di satu waktu dan mencerna informasi dengan benar, informasi itu disimpan di dalam hippocampus, perpustakaan dalam otak di mana data diatur, dikategorisasi sehingga mudah untuk diambil kembali.

Namun saat kita bermain banyak gadget sekaligus, informasi disimpan di bagian lain otak bernama striatum. Bagian otak yang satu ini terlibat dalam gerakan perencanaan dan motivasi, bukannya menyimpan data. Jadi informasi yang masuk lebih sulit untuk diambil kembali.

Mengirimkan data ke daerah otak striatum sering membuat pola, mengirimkan informasi kembali ke otak untuk menyimpan informasi di tempat yang salah. Demikian penemuan dari University of Copenhagen.

Efek ini berlawanan dengan yang terlihat pada supir taksi London yang membangun daerah di otak yang berhubungan dengan rute pemetaan dan pemain biola yang membangun bagian pengontrol tangan kiri.

Para ilmuwan yang melakukan penelitian tersebut dengan agensi marketing HeyHuman mengatakan setiap kali manusia berpindah dari gadget satu ke yang lain, tubuh mengeluarkan kimiawi L-dopa yang memproduksi hormon dopamin.

Peningkatan kadar dopamin ada hubungannya dengan penyalahgunaan obat terlarang. Para ilmuwan mengatakan berpindah-pindah gadget berdampak pada kemampuan kognitif yang lebih buruk daripada teler karena obat terlarang

Penemuan ini tentu saja mengejutkan jutaan manusia di dunia yang setiap hari menonton TV sambil mengecek media sosial atau mengirim e-mail dari ponsel pintar atau komputer tablet. Laporan penelitian tersebut mengatakan lebih dari 80 persen pemilik ponsel melakukan hal seperti ini.