Wow! Startup Agree Boyong Kopi Indonesia ke Belanda

pada 2 tahun lalu - by

Uzone.id– Platform digital Agree yang dikembangkan oleh Leap-Telkom Digital (Leap) berhasil menjembatani kerja sama penjualan kopi antarastakeholderdari Indonesia dengan para importir yang berada di wilayah Belanda dan sekitarnya.

Nilai transaksinya pun tidak main-main, yakni mencapai USD5,6 juta atau sekitar Rp83 miliar. Tentu ini sebuah pencapaian menarik dari Agree sebagai startup Telkom.

Hal ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara Telkom Indonesia dan Roemah Indonesia BV (RIBV), yang turut disaksikan secara langsung oleh Menteri BUMN Republik Indonesia Erick Thohir di Pameran Pasar Kopi bersama Roemah Indonesia BV, Amsterdam beberapa waktu lalu.

Dalam pameran yang berlangsung di Posthoornkerk, Amsterdam, Belanda pada awal September 2022, Agree berperan sebagai data and information hub yang meliputi product listing, traceability, cashier, dan transaction report.

Direktur Digital Bisnis Telkom Muhamad Fajrin Rasyid menuturkan bahwa pada pelaksanaan pameran tersebut, Agree bersama RIBV dan PTPN III sebagai inisiator Project Management Kopi (PMO) Kopi Nusantara membawa beragam jenis sampel kopi yang berasal dari berbagai supplier kopi di seluruh Indonesia untuk dicicipi para pengunjung.

Baca juga: Targetkan 2,5 Juta Petani Digital di 2026, Telkom Siapkan Agree

Selain itu, untuk memberikan kemudahan dan menambah pengetahuan para pengunjung yang mayoritas adalah para importir, informasi terkait kopi Indonesia termasuk proses produksi dapat dilihat menggunakan layanan Agree Partner.

"Jadi bisa dilihat siapa petaninya, ditanam di mana, diolah seperti apa, semua info bisa didapat dengan cara scan QR yang ada di kemasan kopi,” tutur Fajrin dalam keterangan resmi yang diterima Uzone.id.

Lebih lanjut, Tim Produk Agree, Bayhaqi mengatakan bahwa perusahaannya mengakomodasi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan para importir yang datang.

Jika importir sudah menemukan sampel yang tepat dan ingin membeli kopi tersebut dalam jumlah banyak, importir dapat langsung memesan kopi tersebut melalui platform Agree Market.

“Agree akan membantu kalian mendapatkan biji kopi terbaik dari Indonesia untuk bisnis kalian,” kata Bayhaqi.

Pada kesempatan yang sama, Erick Thohir juga mengatakan, penjualan ini merupakan inisiasi PMO Kopi Nusantara sebagai proyek gabungan dari berbagai BUMN, perusahaan swasta, dan lembaga riset yang ada di tanah air.

Menurutnya, peluncuran PMO Kopi Nusantara merupakan inisiatif dari pemerintah untuk mendukung kebangkitan industri kopi nasional.

“PMO Kopi Nusantara menjadi bagian dari program yang memberikan akses untuk finansial, pendampingan, jaminan gagal panen dan pasar. Sebesar 96 persen dari industri kopi adalah perkebunan rakyat. Maka tujuan akhir kita adalah memberikan kesejahteraan para petani,” tegas Erick.

Baca juga: Mengenal Agree, Startup yang Bikin Petani Jadi 'Naik Kelas'

Sementara itu, Ketua PMO Kopi Nusantara, Dwi Sutoro menuturkan bahwa sejak diluncurkan pada Januari 2022, PMO Kopi Nusantara telah memiliki pilot project di 6 provinsi di Indonesia, yaitu Jawa Timur, Jawa Barat, Lampung, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Aceh.

Pilot project tersebut mencakup lebih dari 7.000 hektar lahan perkebunan kopi dan melibatkan lebih dari 4.000 petani.

Dwi mengungkapkan, kopi yang dibawa di Pameran Pasar Kopi berasal dari 11 daerah di Indonesia, yakni Ijen, Gayo, Mandailing, Karo, Kerinci, Lampung, Java Preanger (meliputi area Garut dan Bandung), Dieng, Bali, Kintamani, Flores, dan Toraja.

Atas pencapaian ini, Telkom melalui platform Agree yang mengusungsustainability food ecosystem,berupaya terus berperan dalam melakukan digitalisasi ekosistem pangan di Indonesia dengan cara penyediaan platform dan smart farming yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh stakeholder dari hulu ke hilir.