1.000 Mahasiswa Tolak Kerja di Google dan Amazon Gara-gara Israel

pada 5 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id— Kampanye NOTA (No Tech for Apartheid) masih terus berlangsung sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina yang sampai saat ini terus dibombardir oleh Israel. 

Tujuan utama dari kampanye ini adalah untuk menuntut perusahaan teknologi besar membatalkan kontrak mereka dengan pemerintah Israel, salah satunya Project Nimbus. 

Berisi para pekerja teknologi dari berbagai jabatan, NOTA semakin dekat dengan salah satu tujuan mereka.

Melansir dariWired, Kamis, (20/06), lebih dari 1.100 mahasiswa STEM(Science, Technology, Engineering, and Mathematics)dan pekerja teknologi kalangan muda menyatakan tidak akan bekerja di perusahaan yang mendukung sistem Apartheid dan genosida yang dilakukan Israel.

Berdasarkan situs webnya, target NOTA adalah mengumpulkan 1.200 tanda tangan untuk kampanye ini.

 

 

Bukan sembarang mahasiswa, mereka yang menandatangani petisi ini merupakan mahasiswa sarjana dan pascasarjana dari Stanford, UC Berkeley, University of San Francisco, dan San Francisco State University. 

Institusi-institusi ini terletak di negara bagian yang sama dengan markas besar Google, dan menjadi salah satu universitas yang banyak direkrut oleh Google dkk.

“Sebagai anak muda dan pelajar di bidang STEM, kami menolak menjadi bagian dari kejahatan yang mengerikan ini. Kami bergabung dengan kampanye #NoTechForApartheid untuk menuntut Amazon dan Google segera mengakhiri Project Nimbus," demikian bunyi salah satu ikrar tersebut.

 

 

Seperti yang kita tahu, Google dan Amazon menjadi salah satu perusahaan teknologi yang tergabung dalam proyek besar Nimbus di Israel. Dua perusahaan ini memenangkan kontrak sebesar USD1,2 miliar untuk menyediakan layanancloud computing, machine learningdan AI pada pemerintah serta militer Israel.

Google sendiri tidak tinggal diam, perusahaan tetap melanjutkan proyek ini di tengah protes para karyawannya. Bahkan, Google tak segan-segan menghukum dan memecat puluhan karyawannya yang memprotes proyek ini.

Beberapa waktu lalu misalnya, salah satu teknisi Google Cloud dipecat setelah menginterupsi salah satu eksekutif di sebuah konferensi teknologi Israel di New York. Ia dengan lantang menolak membangun teknologi yang mendukung genosida ISrael terhadap masyarakat sipil Palestina.