10 dari 12 Jenis Lamun di Indonesia Ada di Bali

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Lamun adalah sejenis rumput yang hidup di dasar laut, merupakan anggota tumbuhan berbunga, tumbuhan tingkat tinggi (angiospermae) yang berperan ekologis, yaitu sebagai tempat berlindung, mencari makan, habitat, dan migrasi berbagai jenis hewan.

ROLers, tahukah Anda? Sepuluh dari 12 jenis lamun di Indonesia ternyata ada di sepanjang perairan Nusa Dua, Bali. "Nusa Dua kaya akan jenis lamun. Setidaknya 10 dari 12 jenis lamun di Indonesia ada di sini," kata Direktur Nusa Dua Reef Foundation (NRF), Pariama Hutasoit kepadaRepublika, Kamis (16/3).

Wanita yang pernah dinobatkan sebagai Perempuan Inspiratif Nova 2016 ini mengatakan hamparan padang lamun memanjang dari Sanur, Serangan, Nusa Dua, hingga Tanjung Benoa. Ancaman terbesar habitat lamun adalah padatnya aktivitas manusia.

Padang lamun (Sryingodium isoetifolium) menjadi habitat sekaligus makanan favorit duyung atau dugong (Dugong dugon). Pariama menceritakan data tentang dugong di perairan Nusa Dua memang belum ada, termasuk penghitungan populasinya.

Namun, sejumlah kasus dugong terdampar di perairan Nusa Dua pernah terjadi sekitar 2009 dan 2016. "Luasan padang lamun di perairan Nusa Dua mencapai puluhan hektare dan ini bisa mungkin menjadi habitat dugong," katanya.

Deputi Direktur Bidang Kemitraan dan Prasarana Konservasi di Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Muh Firdaus Agung Kunto Kurniawan menyebutkan informasi ilmiah terkait populasi, distribusi, dan perilaku dugong di perairan Indonesia sangat terbatas. Meski demikian, dugong bisa dijumpai di seluruh Indonesia.

"Penyebarannya termasuk di perairan pesisir Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, dan Papua Barat," katanya.

Kementerian Kelautan dan Perikanan tengah menyusun strategi komunikasi dan advokasi upaya perlindungan dugong dan habitat lamun di Indonesa. Fokusnya di empat lokasi, yaitu Bintan, Kotawaringin Barat, Tolitoli, dan Alor. Proyek ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan konservasi padang lamun dan dugong, serta memberi insentif bagi mereka yang berkontribusi dalam bentuk konservasi.