10 Tahun Asus Indonesia Tak Bergoyah di Puncak Tahta Pasar Notebook

pada 2 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone, Bali -Ada ungkapkan yang menyatakan bahwa lebih mudah meraih kesuksesan ketimbang mempertahankan, namun kalimat ini—setidaknya sampai saat ini— kurang berlaku bagi Asus Indonesia.

Bayangkan selama sepuluh tahun alias satu dekade, perusahaan teknologi ini mampu bertahan menguasai pucuk pasar notebook tanah air.

“Kami mulai masuk ke Indonesia pada tahun 2008 dengan market share 1,5 persen dan hanya 20 partnership saja," ujar Jimmy Lin, ASUS regional director Southeast Asia, dalam acara di Bali.

Baca juga: Deretan Laptop Gaming Asus ROG yang Muncul di CES 2023

Berlahan tapi pasti, akhirnya Asus Indonesia baru akhirnya bisa merasakan posisi teratas pasar komputer jinjing dengan penguasaan pangsa pasar 25% pada tahun 2013.

Tentu saja, menurut Lin, Asus tidak puas dengan pencapaian tersebut di Indonesia. Mereka berusaha mempertahankan dengan inovasi untuk bisa meningkatkan market share serta menjauh dari kompetitornya.

“Di tahun-tahun selanjut kami berusaha mempertahankan posisi nomor satu sekaligus juga di memperluas pasar dengan teknologi yang kami tawarkan,” klaim Lin.

Dalam perjalanan selanjutnya, pencapaian lain dari Asus Indonesia adalah meraih posisi nomor 2 di pasar smartphone dan nomor 3 di ranah tablet pada tahun 2014.

Baca juga:Asus Rilis ROG Phone 6 Batman Edition di Indonesia, Auto Ngiler!

Namun memang setelah 2014, Asus lebih memosisikan diri sebagai produsen PC dan turunannya, seperti notebook gaming.

“Alhasil di tahun 2016 kami berhasil menjadi nomor 1 di PC Market dengan penguasaan pangsa pasar sebesar 40 persen,” tukas Lin.

Ini tentu saja belum berhenti, seperti diungkapkan oleh Rex Lee, Corporate Vice President, Head of Asus PC Business unit sangat berambisi membuat Asus terus bertahan di masa yang akan datang.

“Di tahun 2023 ini, kami ingin menguasai 40% pangsa pasar PC, dan 48% market share dari sektor gaming,” tutup Lee.