10 Tanda Peringatan Bunuh Diri pada Orang dengan Gangguan Bipolar

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id-Gangguan bipolar merupakan gangguan perasaan sedih atau senang secara berlebihan yang terjadi dalam waktu cukup lama. menurut dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKJ, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia cabang Jakarta (PDSKJI Jaya), gangguan bipolar sering berkembang di akhir masa remaja atau dewasa awal.

Setidaknya, setengah dari semua kasus terjadi sebelum usia 25 tahun. Beberapa orang mengalami gejala pertama selama masa kanak-kanak, sementara yang lain mungkin mengembangkan gejala-gejala di akhir hidupnya.

Gangguan bipolar merupakan gangguan yang bersifat kronik, serius, dan sering berpotensi fatal yang mengakibatkan kecelakaan. Angka kematian akibat gangguan bipolar 2-3 kali lebih tinggi daripada skizofrenia. Angka kematian ini meningkat terkait dengan komorbiditas penggunaan zat dan penyakit medis lainnya.

Tapi, menurut Nova, penyebab kematian terbanyak yaitu bunuh diri. Tindakan bunuh diri sering terjadi saat awal muncul gangguan dan berhubungan dengan episode depresi berat. Sebanyak 10-20 persen kasus meninggal karena bunuh diri, dan 30 persen kasus pernah mencoba bunuh diri.

Untuk dapat mencegah risiko ini, kamu perlu mencermati beberapa tanda-tanda peringatan bunuh diri pada penderita gangguan bipolar, berikut ini:

  • Membicarakan tentang tindakan bunuh diri.
  • Selalu membicarakan atau memikirkan tentang kematian.
  • Memberitahukan bahwa dirinya merasa putus asa, tidak berdaya, atau tidak berharga.
  • Mengatakan hal-hal seperti, "Akan lebih baik bila aku tidak ada" atau "Aku ingin kabur atau pergi dari semua ini”.
  • Memburuknya gejala depresi yang dialami.
  • Perubahan emosi secara mendadak, dari sangat sedih menjadi sangat tenang atau terlihat bahagia.
  • Memiliki keinginan untuk mati, atau melakukan berbagai tindakan berbahaya yang dapat menyebabkan kematian, seperti mengemudi dengan menerobos lampu merah.
  • Kehilangan minat pada berbagai hal yang biasanya sangat disenangi atau dipedulikannya.
  • Mengunjungi atau menelepon orang-orang yang disayanginya.
  • Menyelesaikan berbagai permasalahan atau mengubah wasiat.

Kepedulian keluarga dan lingkungan akan meningkatkan dan menjaga stabilitas kesehatan mental penderita gangguan bipolar. Selain itu, kepedulian terhadap orang dengan ganguan bipolar dapat mengurangi kemungkinan timbulnya kekambuhan, bunuh diri, dan penyalahgunaan zat.

Peran keluarga dan lingkungan harus aktif dalam mencari informasi tentang gangguan bipolar. Kamu juga perlu menemani dan mencoba memahami orang dengan gangguan bipolar. Sebab, orang dengan gangguan bipolar sangat butuh teman untuk dimengerti, sehingga dapat mengurangi perasaan negatif dalam diri mereka.