14 Perumahan di Kota Bekasi Terendam Banjir Satu Meter
Sebanyak 14 kompleks perumahan di Kota Bekasi, Jawa Barat masih terendam banjir sejak Ahad (19/2). Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi mengguyur Kota Bekasi sejak beberapa hari terakhir.
Ribuan perumahan di empat belas komplek perumahan masih digenangi banjir. BPBD Kota Bekasi melaporkan banjir justru bertambah tinggi karena kondisi hujan masih terus berlangsung.
Sebanyak 119 jiwa mengungsi di Perum Nasio Jatiasih, sementara di Kalibaru, Medansatria, 160 jiwa terdampak banjir akibat mengungsi. "Lima unit rumah rusak berat, sedangkan 14 lokasi perumahan warga terendam dengan tinggi muka air mencapai 1,2 meter sampai dengan 1,3 meter," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Senin (19/2).
Sutopo mengatakan, banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi sehingga sungai meluap. BPBD Kota Bekasi sudah melakukan penyaluran logistik bantuan bencana ke tempat lokasi kejadian, sementara peralatan dan perlengkapan bencana banjir sudah dikirim ke lokasi kejadian.
Lanjut Sutopo, evakuasi warga sudah dilakukan di beberapa titik banjir, seperti Perum Dosen IKIP, Perum Pondok Hijau (PHP), dan Perum Pondok Ungu Permai (PUP). Tinggi muka air di perumahan dosen IKIP Jati bening 1,3 meter dan di Jatiasih 1,2 meter.
Data BNPB menyebutkan, banjir terjadi di Kel. Margahayu Kec. Bekasi Timur, Perum Dosen IKIP, Perum Surya Mandala Bekasi Selatan, Mutiara Gading Timur (MGT), Pondok Timur Indah (PTI), Pondok Ungu Permai (PUP), Perum Nasio, Perum Duta, Indah Perum Interup Asri Jatiwaringin, Pondok Hijau Permai, Pondok Chandra, Melati Harapan Mulya, Perum Bougenvil, Perum Griya Jatisari, serta Komplek Buana Risma Jl Jatiluhur.
Salah satu warga RW 016 Perum Nasio Jatiasih, Echa (31 tahun) mengatakan ketinggian air di Perum Nasio berkisar satu meter dan sudah masuk ke dalam rumah warga. Genangan air diperkirakan masih terus bertambah lantaran cuaca tidak menentu. Kondisi cuaca di kawasan Bekasi masih hujan dengan intensitas ringan sampai sedang.
"Kondisi rumah warga sudah masuk ke dalam rumah airnya. Saat ini sedang hujan deras. Airnya pasti akan tambah tinggi," kata Echa.
Echa melanjutkan, bantuan logistik untuk warga sampai saat ini belum datang. Sebagian warga masih mencari makanan sendiri ke warung-warung terdekat. Kendaraan roda empat dan roda dua juga tidak dapat masuk mengingat tingginya genangan air. Warga hanya dapat beraktivitas dengan perahu karet.
"Biasanya mereka ngirim bantuan makanan dan air minum lewat perahu karet danmuterin rumah warga. Mungkin karena hujan yang cukup deras. Jadi mereka belum keliling," ujar Echa.