16 Tanda Pria Yang Anda Kencani Takut Komitmen
Kalau bukan karenacommitment – phobia, pasangan-pasangan legendaris seperti Blaire dan Chuck diGossip Girlhingga Mr. Big dan Carrie diSex And The Citytidak akan segampang ituon-off.
Sekarang, Anda tidak lagi kesulitan menebak apa isi kepala pria, karena dengan bantuan Dr. Berit Brogaard, seorang profesor dari Brogaard Lab for Multisensory Research di University of Miami, ia memudahkan Anda mendeteksi seorang pria yang takut pada komitmen, dari 16 tanda ini.
1. Mulai tidak nyambung dari chatting.
Pesan seorang wanita ke kekasihnya kurang lebih isinya menanyakan bagaimana harinya tadi, dan sejumlah pertanyaan lain yang memancing seseorang kembali bertanya. Pria yang takut komitmen, menurut Brogaard memiliki tendensi untuk menghentikan percakapan, dengan balasan seperti, “Ok”, “Wah seru dong”, “Wow.” Perhatikan lagi, apakah selalu Anda yang memulai setiap chattingan, selalu Anda yang menanyakan kabarnya?
2. Setelah kencan yang menyenangkan, ia tidak mengabari Anda.
Brogaard memperingatkan Anda kalau pria phobia komitmen hampir pasti tidak berinisiatif mengontak dan bakal memberi jeda waktu “diam” yang tak tentu untuk menghubungi Anda lagi.
3. Selalu beralasan “SIBUK”
Sekadar alarm saja buat Anda, menurut Brogaard, kata-kata ini yang selalu dikeluarkan pria takut komitmen ke teman kencannya:
- “Minggu ini kerjaan saya padat banget. Tapi sepertinya saya punya jadwal kosong di minggu depan deh.”
- “Sorry banget belum kabarin kamu. Biasa kerjaan lagi gak bisa ditinggal nih. Kamu lagi sibuk apa?”
- “Sorry, belum buka pesan kamu. Apa kabar?”
Ya, jauh berbeda dari Anda yang super aktif bertanya, sementara diaziiinggg! menghilang cukup lama.
4. Ajakan kencannya hanya seputar hal-hal yang ia suka
Karena ia selalu bilang “sibuk”, ide ajakan kencannya hanya seputaran pergi ke baru untuk menonton tim basket favoritnya bertanding. Apakah Anda akan menikmatinya atau tidak nanti, bukan jadi bahan pertimbangannya. Sad!
5. Sering telat kronis
Karena mereka tidak menganggap ini sebagai kencan "serius", mereka tidak stres atau memprioritaskan sampai di sana tepat waktu dan tidak terlalu peduli jika mereka membatalkan janji dan membuang peluang potensial dengan Anda.
6. Lebih impulsif, tapi hanya jika menyangkut Anda.
"Mereka mungkin sangat teliti dan pekerja keras di tempat kerja atau di sekolah tapi kemudian bersikap impulsif saat harus pergi keluar atau berkumpul," kata Brogaard. Tiba-tiba jadi memaksa Anda pergi kencan. Loh?!
7. Menganggap apapun dengan santai
Menurut Brogaard, hal lain yang mesti diwaspadai adalah ketika ia bilang, “Untuk saat ini aku belum yakin menjalani hubungan. Kita pelan-pelan saja ya, beri aku waktu, ” di saat Anda ingin memperjelas hubungan setelah ajakan kencan yang ke sekian kalinya. “Orang yang menunda hubungan seperti ini, tidak benar-benar membawa hubungan Anda lebih maju. ,” kata Brogaard.
8. Mereka sungkan melakukan PDA
Anda berharap ingin pegangan tangan atau rangkulan darinya. Oh, dear, jangan. Sulit bagi pria phobia komitmen untuk menunjukkan kasih sayang, terutama di publik. Jadi, simpan dulu harapan Anda.
9. Kalau diperhatikan, ia tidak punya teman terdekat.
Dari sekian banyak agenda sosial yang ia datangi, dan ajakan kumpul bersama the boys, tapi tak ada satu teman lama atau sahabat dekat yang ia miliki. Jadi karena hanya Anda yang sedang saat ini, tak heran kalau ia mencari Anda dikala butuh. Hmm, why???
10. Tidak akan benar-benar mengakui kesalahan di hubungan masa lalu mereka.
"Mereka mungkin menyalahkan orang lain atau hanya bilang 'kami tidak cocok' atau 'kami sangat buruk satu sama lain'," kata Brogaard. Bahkan ia tidak mengintrospeksi apa yang menjadi kesalahannya di hubungan masa lalu.
11. Parahnya, ia tidak menghitung hubungan masa lalu sebagai relationship
Wanita yang memiliki hubungan eksklusif dengannya selama enam bulan itu hanya dianggapnya teman kasual. Bahkan ia menghapus seluruh album “holiday” mereka sesaat setelah putus.
12. Selalu butuh jarak lebih daripada yang Anda berikan kepada mereka.
Harusnya pasangan ideal pasti akan menanti hari kapan akan bertemu. Pria takut komitmen justru tidak kenal masa-masa kasmaran saat baru jadian, itu malah hal yang mereka takutkan. Intensitas pertemuan yang lebih minim amat mereka harapkan.(Silvya Winny / Image: Photographee.eu / Shutterstock / Clickphotos)