2 Kali Gagal, Akhirnya Khofifah Raih Kursi Gubernur Jawa Timur

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Jalan berliku Khofifah Indar Parawansa untuk duduk di kursi Jatim 1 berbuah manis. Ia bersama dengan wakilnya, Emil Dardak, berhasil memenangi laga Pilgub Jatim dari hasil quick count sejumlah lembaga survei. 

Mencoba peruntungan dengan masuk ke laga Pilgub Jatim bukan kali pertama dilakukan Khofifah. Mantan Menteri Sosial di Kabinet Kerja ini sudah dua kali maju sebagai calon gubernur, yakni pada tahun 2008 dan 2013. Sayangnya, saat itu, dewi fortuna belum berpihak kepada ibu empat anak ini. 

Pada Pilgub Jatim 2008, Khofifah yang berpasangan dengan Mudjiono harus melawan empat pasang calon lainnya yakni Sutjipto-Ridwan Hisjam (SR), Soenarjo-Ali Maschan Moesa (Salam), Achmady-Suhartono (Achsan), dan Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa).

Saat itu, pasangan Karsa unggul dengan perolehan suara 26,44 persen. Selisih tipis dengan Khofifah-Mudjiono yang mendapat suara 24,82 persen. 

Karena tak ada yang memperoleh suara hingga 30 persen, maka pilgub putaran kedua digelar. Hasilnya rupanya tak berubah. Karsa masih unggul dengan perolehan suara 50,20 persen, sementara khofifah, 48 persen. 

Khofifah rupanya tak pantang menyerah. Di Pilgub Jatim 2013, perempuan kelahiran 19 Mei 1965 ini kembali mencoba peruntungannya dengan maju sebagai calon gubernur.

Saat itu, ia berpasangan dengan Herman Surjadi Sumawiredja. Duet Berkah ini lagi-lagi mesti berhadapan dengan pasangan calon petahana: Soekarwo dan Saifullah Yusuf. 

Lagi-lagi, Khofifah mesti menelan pil pahit. Ia kembali kalah dari jagoan PDIP dan Partai Demokrat itu. 

Tahun 2014, perempuan kelahiran Jatim itu ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Sosial. Tiga tahun menjabat sebagai menteri rupanya tak membuat ambisi Khofifah untuk duduk di kursi Jatim 1 luntur. 

Jelang pendaftaran Pilgub Jatim 2018, Khofifah mulai mengutarakan keinginannya untuk membangun Jawa Timur kepada Jokowi. Keinginan Khofifah yang ingin kembali nyagub disampaikan dalam beberapa kali pertemuan empat mata di Istana. 

Dalam perbincangan itu, Khofifah menjelaskan kepada Presiden bahwa ia tak meninggalkan tugas hanya demi ambisinya. Mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan di era Gus Dur ini menyebut Jokowi sudah paham dengan alasannya untuk maju di Pilgub Jatim. 

"Proses ini sudah terkomunikasikan, karena saya tidak bolehtinggal glanggang, colong playu(perilaku meninggalkan tanggung jawab). Itu kata orang Jawa. Saya menyampaikan ini kepada beliau," ucap Khofifah saat berkunjung di kantorkumparan, Rabu (8/2). 

Khofifah semakin mantap maju ke ajang Pilgub Jatim usai mengantongi restu Jokowi. Ia akhirnya juga mendapat dukungan dari 7 partai yakni Partai Demokrat, Golkar, NasDem, Hanura, PKPI, dan PPP. 

Di Pilgub Jatim 2018, Khofifah mesti kembali bertemu dengan wajah lama: Gus Ipul. Politikus PDIP itu, berpasangan dengan Puti Guntur Soekarno. 

Head to headantara Khofifah dengan Gus Ipul juga tak bisa dibilang mudah. Sebab, kedua calon gubernur itu sama-sama didukung partai yang memiliki massa NU. Khofifah mengantongi dukungan PPP, sementara Gus Ipul didukung PKB. Hasil survei jelang pencoblosan juga menempatkan duet sengit antara dua paslon ini.

Kini kerja keras dan penantian panjang Khofifah terbayar, termasuk pengorbanan melepas posisi menteri sosial. Pasangan Khofifah-Emil berjanji akan membawa visi terwujudnya masyarakat Jawa Timur yang sejahtera, seimbang, unggul, dan berakhlak dengan tata kelola pemerintahan yang partisipatoris, inklusif, dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan.