25 Persen WiFi di Paris Gak Aman, Penonton Olimpiade 2024 Terancam

pada 4 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id— Euforia pesta olahraga terbesar di seluruh dunia, Olimpiade Paris 2024 telah resmi dibuka pada Jumat, (26/07) lalu. Acara yang diikuti lebih dari 7000 atlet seluruh dunia ini memperebutkan 329 medali dari 32 cabang olahraga.

Jadi tempat seluruh atlet dunia berkompetisi, Olimpiade Paris 2024 tentu menjadi magnet bagi turis dan pecinta olahraga dari seluruh penjuru dunia untuk hadir menyaksikan pagelaran 4 tahunan ini.

Paris yang menjadi tuan rumah pun tentu melakukan persiapan, termasuk menghadirkan pengalaman komunikasi yang lebih baik. Setidaknya ada 25.000 titik Wi-Fi gratis yang tersedia di Paris saat Olimpiade Musim Panas dan Paralimpiade. 

 

 

Perusahaan siber Kaspersky melakukan penelitian terbaru dan mengungkap bahwa hampir 25  persen dari jaringan Wifi yang tersedia di Paris secara gratis berada dalam status tidak aman.

Wifi publik ini memiliki enkripsi yang lemah atau tidak ada sama sekali, sehingga membuat pengguna rentan terhadap pencurian data pribadi dan perbankan. 

“Hanya enam persen jaringan yang menggunakan protokol keamanan WPA3 terbaru,” kata pihak Kaspersky.

Selain itu, hampir satu dari lima (20 persen) Wifi dikonfigurasikan dengan WPS yang merupakan algoritma jadul dan mudah disusupi, sehingga Wifi ini juga berada dalam status sangat rentan terhadap serangan yang menyebabkan hilangnya data. 

“Seperti para olahragawan yang berlatih untuk olahraga musim panas di Prancis, penjahat dunia maya juga telah menyiapkan sambutan yang tidak menyenangkan bagi jutaan orang yang menuju hotel, zona penggemar, dan acara di Paris,” kata Amin Hasbini, Kepala unit penelitian META, GReAT Kaspersky.

Para penjahat siber ini memasang titik akses palsu atau menyusupi jaringan sah Wifi, lalu mencegat dan memanipulasi proses transfer data. Mereka mampu mencuri kata sandi, detail kartu kredit, dan data sensitif pengguna lainnya.

 

 

Salah satu yang perlu dilakukan untuk mencegah kejahatan lewat Wifi ini adalah dengan menggunakan Virtual Private Network (VPN). VPN mampu mengenkripsi koneksi internet, menciptakan terowongan aman antara perangkat dan internet. 

“Enkripsi ini mencegah penjahat dunia maya mencegat data, bahkan di jaringan yang tidak aman. Dengan menutupi alamat IP dan mengenkripsi semua data yang dikirimkan, VPN memastikan informasi pribadi dan keuangan tetap terlindungi saat menggunakan Wi-Fi publik,” tambah peneliti Kaspersky.

Agar lebih aman, pengguna juga bisa menghindari aktivitas transaksi sensitif seperti perbankan dan keuangan lainnya saat menggunakan Wi-Fi publik. Pengguna juga diminta untuk memverifikasi jaringan dengan melakukan konfirmasi kepada perusahaan yang menawarkannya.

Selain itu, memastikan firewall perangkat aktif dapat memblokir akses tidak sah. Tak lupa, gunakan kata sandi yang kuat dan unik serta aktifkan autentikasi dua faktor untuk keamanan ekstra, perbarui sistem operasi terbaru dan nonaktifkan fitur berbagi file seperti AirDrop.