3 Alasan Mengapa Benci dan Takut Cari Kerja

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Mencaripekerjaanmungkin salah satu fase sulit yang dirasakan oleh manusia. Kebanyakan orang yang mencari pekerjaan adalah orang yang tengah mengalami masa transisi misalnya, seseorang yang baru menyelesaikan pendidikan dan melangkah ke dunia selanjutnya yaitu bekerja. Di masa transisi, mungkin seseorang akan merasa terkejut dan belum menyesuaikan diri hingga kadang mengakibatkan frustasi.(baca :Bos Merasa Kesepian, Cek Pola Kepemimpinan)

Menurut Katharine Brooks, Ed. D., Direktur Eksekutif dari The Career Center di Universitas Vanderbilt, AS mengatakan bahwa ada beberapa alasan mengapa sebagian orang ‘benci’ mencari pekerjaan. “Alasan pertama adalah otak kita (manusia) merasa tidak bisa memegang kendali. Otak manusia sangat suka mengendalikan atau memegang kendali sedangkan ketika mencari pekerjaan, banyak ketidak pastian yang muncul seperti kapan lamaran Saya akan diterima? Apakah ada orang lain yang lebih baik dan ikut melamar juga? Begitu banyak hal di luar kendali Anda.” terang Katharine.

Kedua, yang tidak disukai oleh sebagian orang ketika mencari pekerjaan adalah perasaan ketidakadilan. Ketika orang tidak mengetahui mengapa dan bagaimana seseorang dipilih untuk sebuah posisi di dalam pekerjaan, pasti terbersit pikiran bahwa apakah proses penyeleksiannya adil? Tak bisa dipungkiri bahwa ada beberapa pekerja yang mendapat pekerjaan berkat bantuan ‘orang dalam’ dan itu membuat frustasi para pekerja yang tidak menggunakan ‘jasa’ tersebut. (baca :Diabetes Bisa Sebabkan Gagal Jantung, Cek 6 Pemicu Lainnya)

Ketiga,  Katharine menerangkan bahwa sebagian orang cemas akan lingkungan kerja yang akan dijalani. “Anda tidak tahu apakah bos Anda akan menjadi ‘mimpi buruk’ atau apakah rekan kerja baru nantinya akan mudah untuk diajak kerja sama? Hal tersebut membuat orang mengalami ketakutan akan mengalami pengucilan di lingkungan kerja padahal, teman kerja menjadi salah satu faktor kepuasankerja. Pahamilah bahwa tempat kerja tidak seburuk yang dipikirkan. Ketakutan tersebut membuat Anda terjebak sehingga takut untuk melangkah,” tutup Katharine.

TABLOIDBINTANG

Berita Terkait: