3 Kelemahan Renault Triber dan Alasan Gak Harus Dibeli
Foto: Renault Indonesia
Uzone.id- Renault akhirnya siap berjudi penuh di pasar otomotif Tanah Air, setelah jagoannya Triber kini resmi punya harga jual dan siap diserap pasar.
Banderolnya Rp133 jutaan paling murah. Ini mengejutkan sih, kalau Renault Indonesia gak kelamaan nentuin harga resminya. Tapi karena udah kelamaan, kayaknya harga tersebut jadi gak kejutan lagi.
Selain itu, harga yang terlalu murah itu juga bisa jadi bumerang bagi Renault, apalagi kalau berkaca pada penjualan Renault Kwid sebelumnya yang juga hrganya super murah untuk sebuah mobil Eropa.
Ya, untuk di Indonesia sekarang ini, mobil Eropa yang mau diturunkan kastanya jadi mobil yang penting murah adalah Renault, pabrikan yang juga udah kolaborasi bareng Nissan dan Mitsubishi.
VIDEO 5 Pertimbangan Sebelum Beli Xpander Cross:
Tapi seberapa asik dan layak Renault Triber untuk dibeli dengan harga semurah itu? Setidaknya gue mau kasih tiga pertimbangan sebelum kalian membelinya:
1. Mesin kurang bertenaga
Dari tampangnya yang ala-ala SUV boleh lah. Daya tampungnya yang katanya juga bisa tujuh penumpang juga oke, tapi apa iya hanya mengandalkan mesin berkapasitas 1.000cc?
Dengan tenaga 72 Hp dan torsi 96 Nm, ya jelas ini dibawah standar mobil-mobil bermesin kecil. Apalagi jenisnya tujuh penumpang, ditambah sebuah crossover pula.
Kalau sekedar mobil bisa berjalan mungkin tidak masalah, tapi percayalah, kalian akan merasakan akselarasi yang lemot dan ngempos, juga konsumsi bahan bakar yang jadinya malah sedikit boros.
Kayaknya, Renault emang gak punya stok mesin lain, karena sulit memadukan antara biaya produksi dengan kualitas performa dari mesin. Mau murah, ya pakai 1.000cc aja.
Meski sebenernya mobil ini pasnya dikasih mesin minimal 1.200cc seperti para pesaingnya, yakni Calya dan Sigra.
2. Transmisi AMT yang gak enak dipakai
Sudah mesinnya hanya berkapasitas 1.000cc 3 silinder, transmisi yang ditawarkan juga AMT alias Automatic Manual Transmision.
Transmisi jenis ini sama dengan yang dipakai di Suzuki Karimun Wagon R, juga Ignis, juga Wuling Cortez dan masih banyak lagi yang justru ngebuat mobil jadi gak enak dikemudikan karena karakter perpindahan giginya.
Transmisi ini pada dasarnya adalah transmisi manual yang ditambahkan modul otomatis, jadinya mirip matik. Atau mirip manual tapi pindah giginya gak pakai kopling dan bisa pindah sendiri karena bantuan modul tersebut.
Transmisi jenis ini banyak dipilih karena murah, meski kompensasinya gak enak dipakai, apalagi untuk mesin kecil gak bertenaga. Paling terasa, kalian akan merasakan mobil berjalan ndut-nditan saat perpindahan gigi berlangsung, coba aja..
3. Diler dan layanan service masih terbatas
Kalau kebetulan rumah kalian dekat dengan diler dan bengkel resmi Renault Indonesia, boleh deh mempertimbangkan beli Triber.
Tapi kalau di kawasan ataupun di kota kalian aja belum ada diler dan bengkel resminya, ya sarannya mending nanti aja dulu belinya.
Kenapa? Pertama ini mobil Eropa, yang pasti punya jeroan yang gak sefamiliar mobil-mobil Jepang. Jadi, selain bengkel resmi, kayaknya bengkel-bengkel umum masih sulit untuk menangani permasalah Triber secara keseluruhan.
Untuk melakukan service berkala pun harus berkunjung ke diler dan bengkel resmi yang semoga aja ada di kota kalian dan jaraknya gak jauh, serta gak perlu antre.
Yang jelas, kalau dibanding para pesaingnya, seperti Calya dan Sigra, urusan layanan purna jual, adalah salah satu sektor yang paling ketinggalan dari Renault.
Nah, itu kira-kira tiga kelemahan utama yang menurut gue layak dijadikan pertimbangan sebelum kalian membeli Renault Triber. Gimana pendapat kalian coba?
VIDEO Review Xpander Cross First Impression: