3 Metode untuk Mengobati Alergi Sperma

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Alergi sperma ternyata bukan hanya mitos. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. Michael Carroll di Universitas Metropolitan Manchester, ada 12 persen wanita di dunia ini yang memiliki kondisi alergi ini. Kebanyakan dari mereka tidak terdiagnosis dengan baik dikarenakan dua hal. Pertama, mereka tidak menyadari memiliki alergi ini. Kedua, mereka malu untuk mengkonsultasikan kepada dokter dengan apa yang dialaminya.

Bagaimana seseorang bisa menderita alergi sperma?

Sperma adalah cairan kental berwarna putih yang berasal dari organ reproduksi pria. Sperma merupakan benda asing atau disebut antigen bagi tubuh wanita. Secara alami, kekebalan tubuh manusia akan merespon benda asing atau antigen yang masuk. Salah satu antigen yang ditolak tubuh perempuan adalah polisakarida yang terkandung dalam sperma.

Saat tubuh perempuan menolak sperma yang masuk, itulah yang disebut alergi. Alergi sperma atauseminal plasma hypersensitivityterjadi karena sistem kekebalan atau antibodi bertemu dengan antigen sperma sehingga secara otomatis tubuh memproduksi antibodi terhadap sperma, sehingga ditolak untuk membuahi sel telur. Hal ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan saat bertemu dengan sperma.

Sel-sel darah putih keliru mengidentifikasi protein dalam sperma sebagai penyerang berbahaya, seperti bakteri atau virus, dan melancarkan serangan terhadap sperma. Perempuan yang mengalami alergi sperma, harus menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual. Penggunaan kondom tentu mengakibatkan tidak terjadinya pembuahan. Karena tidak terjadi pembuahan atas sel telur, maka tidak memungkinkan terjadinya kehamilan. Pasangan yang mengalami kondisi ini biasanya akan sulit memiliki anak.

Bagaimana cara mengatasi alergi sperma?

Perempuan yang mengalami alergi ini akan merasa gatal, panas, dan bengkak beberapa menit atau satu jam setelah terjadi kontak langsung pada sperma. Alergi ini tidak menyebabkan ketidaksuburan, namun tentu saja akan sulit memiliki anak jika tubuh wanita tak bisa bersentuhan dengan sperma. Jika Anda pernah mendengar seks justru bisa menyembuhkan alergi ini, hal ini sangat tidak dianjurkan tanpa pengawasan dokter. Tanpa pengobatan yang benar hal ini justru akan memperburuk kondisi alergi.

Berikut 3 cara yang digunakan untuk mengatasi alergi sperma.

1. Terapi steroid

Caranya dengan menekan antibodi dengan obat-obatan. Terapi ini bisa dilakukan dengan terapi oral, mengonsumsi tablet atau suntikan.

2. Pencucian sperma

Pencucian sperma biasanya dilakukan untuk terapi inseminasi. Terapi ini dilakukan bila kualitas sperma kurang baik. Caranya sperma suami akan ditampung, dan dilakukan pencucian di laboratorium. Setelah itu, sperma yang baik dimasukkan ke dalam rahim, sehingga sperma tersebut akan mencari sendiri sel telurnya.

3. Teknologi reproduksi

Cara yang dilakukan adalah menyuntikkan sperma lagsung pada sel telur. Sel telur istri diambil dengan laparoskopi, kemudian sel sperma suami yang bergerak/hidup, langsung dimasukkan ke dalam sel telur di laboratorium. Setelah itu sel telur yang telah dibuahi sperma disuntikkan ke dalam rahim.

Untuk Anda yang mengalami alergi sperma, segeralah mengunjungi dokter untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan yang tepat.