328 Katong Laksa, Nikmatnya Laksa Singapura
“Gunakan penduduk lokal”, agaknya ungkapan ini benar adanya jika menyangkut masalah mencari kuliner yang enak di negeri orang.
Walau cuma bersebelahan dan mayoritas penduduknya adalah serumpun, tapi tetap saja mencari makanan enak yang sesuai dengan lidah kita di Singapura bisa menjadi tantangan tersendiri.
Beruntung uzone.id ditemani oleh penduduk “lokal” saat berburu makanan enak di Singapura dalam waktu yang singkat.
Mustika dan suaminya Farid sebenarnya datang dari Bandung, tapi karena sudah bertahun-tahun bermukim di Singapura, pengetahuan mereka akan negeri ini termasuk wisata kulinernya sudah layaknya penduduk asli.
Pasangan suami istri inilah yang berbaik hati menemani uzone.id mencoba kuliner-kuliner nikmat di seputar east coast Singapura.
Tulisan ini adalah yang pertama dari tiga liputan kuliner Singapura yang akan diturunkan oleh uzone.id
328 Katong Laksa
Nama Laksa mungkin tidak asing lagi bagi sebagian penduduk Indonesia, makanan ini ternyata juga populer di beberapa daerah Asia, salah satunya Singapura.
Jika di Indonesia laksa berisi suiran ayam, udang, bihun, tauge. Di Singapura Laksa biasanya berisi bahan-bahan yang lebih menjurus ke seafood seperti udang dan cumi-cumi.
Nah, Salah satu kedai Laksa yang harus dikunjungi jika berkunjung ke tanah Lee Kuan Yew ini adalah 328 Katong Laksa.
Untuk mencapai tempat ini cukup cari bus yang mengarah ke daerah East Coast dan turun di halte Katong Shoping Centre. Lalu berjalan lah sekitar 150 meter menyusur trotoar dan resto Laksa ini akan terlihat.
Berada di pojok jalan, restoran ini menempati sebuah bangunan yang terlihat klasik. interiornya didominasi warna putih dan sekilas terlihat seperti restoran cepat saji pada umumnya.
Dindingnya banyak dihiasi oleh foto-foto sang pemilik dengan para pesohor Singapura yang mampir di resto tersebut. Bahkan di salah satu foto ada gambar sang pemilik berfoto dengan koki tersohor Gordon Ramsey.
Tak banyak menu yang disajikan di resto ini, cuma ada Laksa dan Nasi Lemak sebagai makanan utamanya. Sedangkan menu sampingan ada Otah dan Bakpao atau Pau.
Uzone.id lalu memesan Laksa, Otah, Salted Egg Custard Pau dan Chill Crab Pau.
Pau yang dipesan adalah makanan pembuka sebelum menuju menu utama, laksa. Salted egg custard pau sendiri adalah bakpao yang bentuknya mini berwarna sedikit ungu dan berisi krim kuning telur asin.
Pau ini disarankan dimakan saat masih hangat sehingga isian telur asin di dalamnya bisa dinimati saat masih mengental seperti krim.
Memang sensasi berbeda menyantap bakpao mini berwarna sedikit ungu ini ketika krim telur yang berasa asin seperti meleleh di mulut, nikmat!
Setelah menikmati hidangan pembuka, lalu giliran menyantap laksanya. Sekilas penampilan Laksa di sini seperti laksa di Jakarta, dengan kuah kental berwarna kuning sedikit kemerahan. Yang membuatnya berbeda laksa di sini diisi dengan mi yang bentuknya besar seperti pasta.
Saat memulai suapan pertama keseimbangan rasa dan tekstur lembut dari mi laksa ini langsung menyerbu mulut. Campuran rasa rempah-rempah dibungkus santan dan rasa pedas begitu segar.
Farid kemudian menyarankan untuk mencampur otah ke dalam sajian laksa, dan rasakan bedanya. Benar saja, Otah yang berbahan dasar ikan ini menambah kesegaran laksa dengan rasanya yang sedikit pedas, enak!
Memang tidak salah jika resto ini disebut sebagai salah satu rumah makan yang menyajikan Laksa terbaik di Singapura. Jika saja tidak harus berbagi lambung untuk tujuan berikutnya, rasanya ingin menambah satu porsi lagi, lengkap dengan otah.