Presiden: ‘Start Up’ Dalam Negeri Jangan Tertinggal

pada 9 tahun lalu - by
Advertising
Advertising
Perubahan dalam era digital sangat cepat sekali oleh karena itu start up dalam negeri jangan sampai tertinggal. "Sangat cepat sekali, setiap detik berubah, setiap menit berubah, setiap hari berubah, dan sangat betul-betul sangat cepat sekali. Nggak ada waktu lagi. Tidak ada waktu lagi. Kalau nggak kita betul-betul ditinggal,” kata Presiden Jokowi saat resmi membuka acara Indonesia E-Commerce Summit and Expo (IESE), di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City Tangerang Selatan, Banten, Rabu (27/04/2016) pagi seperti disiarkanKominfo.go.id.

Presiden mengaku betul-betul kaget waktu masuk ke Silicon Valley. Begitu masuk, ia merasakan kita tertinggal sangat jauh sekali. "Saat itu juga saya memutuskan dalam pikiran saya, pulang ke Indonesia secepat-cepatnya kita harus bergerak," katanya.

Diakui Presiden, ada beberapa start up yang sudah berjalan, seperti Tokopedia, Bukalapak, Gojek, Blibli, Traveloka, dan minggu kemarin Alibaba sudah masuk. Menurut Presiden hal itu akan menjadi peringatan bagi semua bahwa dari luar negeri sudah melihat potensi Indonesia yang besar. “Potensi digital ekonomi kita ini besar sekali. Oleh sebab itu, ini adalah sebuah peluang, ada opportunity di sini yang harus diisi segera. Nggak apa-apa mereka datang dan gabung-gabung menurut saya nggak apa-apa,” tuturnya.

Presiden yang dalam kesempatan itu didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo berpesan agar semua sektor ini harus segera diisi, sehingga start up betul dipikirkan dan dipersiapkan anggarannya seraya membandingkan dengan Thailand yang tahun depan menyiapkan anggaran Rp7 Triliun untuk start up.

“Kita ini juga kalau negara lain sudah berangkat seperti itu, dan kita tidak berani melebihi mereka, saya pastikan, ditinggal. Saya pastikan ditinggal. Dunia persaingan, dunia kompetisi memang kejam, tetapi itu adalah tantangan yang harus kita hadapi. Dan kita harus berani menghadapi,” pesan Presiden Jokowi.

Oleh karena itu, Presiden meminta agar start up ini diperhatikan. Ia menyebutkan, ada banyak potensi start up seperti HaloDoc, TaniHub, limakilo, dan nurbaya inisiatif. “Ini semuanya, harus betul-betul diberikan dorongan betul agar mereka bisa cepat meloncat ke level yang berikutnya. Kalau sudah juga dihubungkan, dicarikan pemodal yang mereka bisa bekerjasama, bisa join, sehingga bisa melangkah kepada level yang lebih atas,” pinta Presiden.

Menurut Presiden, kalau seperti ini diterus-teruskan, nanti mall-mall banyak yang tutup karena sekarang belanja online. "Dianter ke rumah, ngapain kita ke mall lagi. Hati-hati pemilik mall. Iya benar, waktu di Amerika, kemarin di UK (Inggris) juga sama. Mereka berbicaranya itu. Hati-hati dunia ini berubahnya sangat cepat sekali,” ujarnya.

Presiden juga meminta agar e-commerce dapat digunakan untuk membantu rakyat. Terutama petani, nelayan, pengusaha mikro, pengusaha kecil yang ingin menjual produknya. Tak hanya itu, ia berharap produk-produk yang dari kampung, desa, dan pelosok negeri dapat disambungkan dengan aplikasi. “Saya kira ini akan ada ide-ide baru dari anak-anak muda, generasi muda kita untuk membantu mereka,” kata Presiden mengakhiri sambutannya.

Acara Indonesia E-commerce Expo ini ini merupakan forum pertemuan bergengsi para pemangku kepentingan industri e-commerce dengan mengangkat tema The New Digital Energy of Asia. Acara yang digelar selama tiga hari ini akan menampilkan 72 pembicara dari dalam dan luar negeri, dan diikuti oleh lebih dari 150 exhibitor yang bergerak di bidang e-commerce.

Pada kesempatan itu Presiden Joko Widodo meletakan telapak tangan pada layar sentuh sebagai tanda peresmian pembukaan IESE kemudian melakukan peninjauan ke sejumlah stan-stan pameran. Tampak hadir dalam acara tersebut antara lain Menkominfo Rudiantara, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Ketua Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Gubernur Banten Rano Karno, dan Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia Daniel Tumiwa. (setkab.go.id)