4 Brand Cokelat Indonesia yang Enak dan Membanggakan
Sebagai penghasil biji cokelat terbaik nomor tiga di dunia setelah Ghana dan Pantai Gading, nyatanya Indonesia punya potensi luar biasa besar dalam menghasilkan produk cokelat yang sama baiknya dengan cokelat-cokelat Eropa atau negara lain.
Mau tahu brand cokelat apa saja yang memakai biji cokelat asli Indonesia untuk dibuat jadi produk berkualitas tinggi yang bisa bersaing di pasar internasional? Simak artikel Her World berikut ini.
1. Chocolate Monggo
Dibuat pertama kali di Yogyakarta pada tahun 2001, cokelat ini langsung digemari karena punya rasa yang beda dari cokelat lokal kebanyakan. Rasanya kuat, aroma cokelatnya langsung tercium begitu kita membuka bungkusnya, dan variannya juga cukup banyak.
Bagaimana tidak. Ternyata cokelat ini memang khusus diciptakan oleh seorang turis Belgia bernamaThierry Detournayyang kecewa dengan rasa cokelat buatan Indonesia yang menurutnya jauh dari kata enak. Ia pun akhirnya memutuskan untuk membuat sendiri cokelat yang baik dan dengan standar yang telah disesuaikan dengan seleranya.
Sejak itulah akhirnya pria berusia 35 tahun ini berhasil dikenal sebagaichocolatierasal Yogyakarta yang terbukti berhasil mengrekasi cokelat berstandar internasional.
Sampai saat ini, Monggo sudah punya kurang lebih43 rasa cokelatdi luarpralinedancustom. Bahkan beberapa hotel berbintang di Yogyakarta sudah memakai cokelatnya untuk jadi bagian dalam bisnis F&B mereka,lho.
Hebat,kan. Untuk yang ingin tahu dari mana biji cokelat mereka berasal, jawabannya adalah dari kebun cokelat di Kulon Progo. Jadi semua benar-benar asli dari Indonesia. Hanyafoundernya saja yang bukan ;p
Info lengkapnya bisa di cek dihttp://chocolatemonggo.com/
2. Krakakoa
Beranjak ke Pulau Bali, ada Karakaoa yang didirikan pertama kali di tahun 2013 dengan nama Kakoa. Namun karena terinspirasi dari Gunung Krakatau, Kakoa pun bertransformasi jadi Krakakoa di tahun 2016.
Sebagai industri berbasis sosial, Karakaoa hanya menggunakan cokelat organik yang ditanam oleh petani-petani skala kecil diSedayu (Sumatera), Lidung Kemenci (Kalimantan), Saludengen (Sulawesi),danJembrana (Bali). Dengan begitu, penjagaan atas kualitas produk bisa lebih mudah dilakukan, petani lebih terjamin perekonomiannya, dan misi konservasi juga lebih bisa terlaksana.
Semakin lama, bisnis kecil ini semakin berkembang menjadi sesuatu yang membanggakan. Pasalnya,brandpemilik 26 jenis produk ini telah memenangkan berbagai penghargaan internasional di mana salah satunya adalah dariAcademy of Chocolateyang berada di United Kingdom. Kalau ditotal, sudah6 medaliyang dibawa pulang dengan kategoribest packagingdan Krakakoa adalah cokelat asli Indonesia pertama yang pernah sampai pada pencapaian ini.Great!
Kini mereka sudah banyak berkolaborasi dengan beberapa F&B ternama di Jawa & Bali.So, kamu harus segera coba!
Karena janji mereka dalam situshttps://www.krakakoa.com/ adalah "When you take a bite of Krakakoa, you are experiencing our commitment to quality and artisanal craftsmanship — commitment to giving you the Goodness of the Archipelago." begitu.
3. Pod Chocolate
Masih dari Bali, Pod Cholocolate lahir di tahun 2010 dari pertanyaan-pertanyaan dan mimpi sederhana seorang Toby Garritt yang akhirnya terwujud di tahun 2013. "Chocolate is a jungle food, the most exotic food you can imagine, but most people don’t know where it comes from, how it’s farmed or even what it looks like”. tulisnya dalamhttps://www.podchocolate.com/.
Sama seperti cokelat premium lainnya, Toby juga menggunakan biji cokelat dari kebun-kebun yang ada di sekitarnya sehingga kualitasnya lebih terjaga dan bisa meningkatkan ekonomi petani cokelat secara nyata.
Telah membuat 27 varian cokelat, kamu pun bisa ikut kelas membuat cokelat, melihat bagaimana makanan manis ini diproduksifrom scratch, sampai menikmati hasil jadinya di pabrik danoutletutama mereka yang terletak di Jalan Denpasar-Singaraja No.29, Mengwi, Bali.
Sangat disukai oleh turis asing dan masyarakat lokal, Pod Chocolate bisa jadi pilihan tepat untuk kamu yang ingin mencicipi produk asli Indonesia berkualitas bintang lima.
4. Pipiltin Cocoa
Diprakarsai oleh Tissa Aunilla, brandini lahir dari kecintaannya pada makanan dan dunia F&B. Bersama dengan kakaknya Irvan Helmi pemilik kedai kopi terkemuka, Anomali Coffee, Tissa menemukan bahwa biji cokelat Indonesia ternyata sering diekspor ke luar negeri untuk membuat cokelat Swiss dan Belgia yang terkenal enaknya. Sejak itu, ia mulai melakukan riset terhadap biji-biji cokelat yang tersebar di seluruh Nusantara sembari belajar membuat cokelatfrom scratch. Ia pun mengambil kelas dan sekolah khusus di Swiss demi bisa membuat cokelat yang enak dari tangannya sendiri.
Hingga kini, sudah 4single originterbaik yang ia temukan untuk membuat Pipiltin Cocoa, yaituPidie Aceh,Glenmore East Java (Banyuwangi), Tabanan Bali, danTanazozo Flores. Semua punya rasa yang khas dan sangat berbeda antara satu dan yang lainnya. Aceh yang lebih tawar, Bali yang lebih wangi, Glenmore yang lebih manis seperti cokelat Eropa. dan Flores yang lebih pekat,earthy,dan eksotis.
Semuanya enak dan harus kamu coba satu per satu. Bingung bagaimana caranya? Tak usah khawatir karena jika kamu mampir ke tokonya yang ada di Sarinah dan Grand Indonesia, mereka menyediakan tester yang bisa kamu icip sebelum membelinya.
Mulai dariPotato Chips chocolate, Pretzel, Coffee, Macadamia, Cashew,hinggaSeasalt & Almond, semua bisa kamu pilih sesuai selera masing-masing.Packagingnya pun cantik-cantik! Cocok untuk dijadikan hantaran atau hadiah bagi orang-orang spesial.
Bahkan sekarang, di outlet Grand Indonesia, kamu bisa menikmatiSoft Ice Creamyang terbuat dari cokelatTabanan Bali. Luar biasa lezat,lho! Teksturnya kental, tidak terlalu manis, dandairy free! DIjual dengan harga Rp25.000 saja, kamu sudah bisa menikmati satuconees krim bertaraf internasional yangsuperyummy.
Lalu untuk produk lainnya, Pipiltin juga punyaPraline, Chocolate Drink. Chocolate Cookies, ragamDesserts,hinggaChocolate Cookie Doughyang bikin ketagihan setengah mati. Pipiltin pun kini sudah merambah sampai keJepang, Singapura, Malaysia, Australia, Eropa,danAmerika.
So, jika kamu pencinta cokelat, tak ada salahnya untuk menjatuhkan pilihan pada cokelat buatan Indonesia yang tak kalah enak dari buatan luar negeri. Selain rasanya yang kian bersaing dan desain bungkusnya yang juga semakin inovatif, para pengusaha ini juga turut menyejahterakan perekonomian para petani cokelat yang dulu hampir 'mati'.
Ketika kebun cokelat dihidupkan lagi, maka secara tidak langsung kita juga akan ikut menyelematakan lingkungan dengan tetap mempertahankan kebun dan pohon yang sesuai dengan tanah tempat hidupnya. Tak kemudian dialihfungsikan untuk kebun lain yang malah akan merusak keseimbangan.
"Dulu perkebunan cokelat hampir ditinggalkan oleh para petani karena dianggap tak menguntungkan lagi. Tapi sekarang, mereka sudah mulai percaya diri untuk tetap mengerjakannya. Bahkan, anak-anak mereka sudah punya kepercayaan diri lagi untuk menggarapnya.
Bukankah ini bagus dan jadi perubahan cara berpikir serta kinerja yang baik? Sumber daya alam asli kita pun tidak akan hilang, malah terpelihara dengan baik." Ujar Tissa Aunilla saat wawancara dengan Her World satu tahun yang lalu. Sangat inspiratif.