4 Jenis Komentar di Media Sosial yang Bisa Membuat Pelakunya Masuk Penjara

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Sisi baik dari media sosial membuat kita jadi makin melek informasi dan apa pun yang sedang tren.

Namun, sayangnya media sosial juga memberikan dampak negatif bagi para penggunanya. Apalagi jika kehidupan pribadi kita sudah jadi sorotan publik.

Komentar-komentar jahat akan secara otomatis muncul. Jika kalian pernah melakukannya, sebaiknya berhenti melakukannya mulai sekarang.

Klinik Hukum Online mengungkapkan bahwa ternyata ada beberapa jenis komentar yang bisa saja membuat pelakunya terjerat hukum pidana, berikut 4 diantaranya!

1. Komentar Berisi Ancaman

Komentar yang bersifat mengancam dan meresahkan netizen bisa dilaporkan ke polisi. Komentar seperti itu disebut melanggar Pasal 29 UU ITE (Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik). Pengguna media sosial yang memberikan komentar bersifat mengancam dapat dikenai hukuman maksimal 4 tahun penjara dan denda Rp 750 juta sesuai Pasal 45B.

2. Menyebar Hoaks

Selain komentar berisi ancaman, komentar yang bertujuan untuk menyebar hoaks atau berita palsu juga dapat dikenai hukuman pidana. Hal itu telah tercantum dalam UU Nomor 1 Tahun 1945 Pasal 14 ayat (1) dan (2) dan Pasal 15.

3. Komentar SARA

Komentar yang mengandung SARA dan ujaran kebencian terhadap suatu kelompok bisa dilaporkan ke polisi serta mendapatkan hukuman maksimal 6 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar. Hal itu dikarenakan mereka yang meninggalkan komentar menyangkut SARA disebut melanggar UU ITE Pasal 28 ayat (2).

4. Komentar Body Shaming

Menghina fisik seseorang di media sosial ternyata juga bisa berujung di pidana lho. Mereka yang merasa dihinda secara fisik dapat melaporkannya ke polisi karena melanggar UU ITE serta perubahannya Pasal 45 ayat (3) dan pasal 27 ayat (3). Hukumannya pun tidak sembarangan yaitu penjara maksimal 4 tahun dan denda Rp 750 juta.

TEEN.CO.ID