4 Kebiasaan yang Membuat Anda Berisiko Kena Kanker Ovarium

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising


Sering kali kanker ovarium tidak diketahui gejala dan tandanya jika masih pada stadium awal. Oleh karena itu, jarang sekali ditemukan kasus kanker ovarium yang masih berada di stadium awal. Kanker ini adalah kanker yang berada di peringkat 7 teratas yang paling banyak dialami, dan menyebabkan kematian pada kaum perempuan. Penderitanya memiliki angka harapan hidup selama 5 tahun sebesar 30 hingga 50 persen.

Apa itu kanker ovarium?


Kanker ovarium adalah sel kanker yang tumbuh pada jaringan yang membentuk indung telur, alias ovarium. Kanker ovarium merupakan kanker yang berada di peringkat 7 teratas yang paling banyak dialami dan menyebabkan kematian pada kaum perempuan. Diperkirakan terdapat 239 ribu kasus baru yang muncul pada tahun 2012 di dunia.

Terdapat beberapa sel yang membentuk ovarium yang dapat ditumbuhi oleh kanker, yaitu sel epitel yang merupakan pembangun dari jaringan terluar indung telur, sel stomal alias jaringan ikat yang membuat indung telur terikat bersama-sama, dan sel germ yaitu sel reproduksi yang bisa menghasilkan telur untuk pembuahan.

Apa yang kebiasaan yang membuat seorang wanita lebih berisiko kanker ovarium?


Sama seperti jenis kanker, kanker lainnya kanker ovarium juga masih belum diketahui secara pasti apa penyebabnya. Namun berbagai teori telah menyebutkan bahwa memang terdapat faktor risiko yang dapat mempengaruhi tingkat kejadian dan risiko dari kanker ovarium. Berikut adalah kebiasaan yang dapat meningkatkan kanker ovarium jika Anda melakukannya.

1. Membiarkan diri menjadi obesitas


Salah satu yang menjadi faktor risiko dari kanker ovarium adalah menjadiobesitas. Obesitas diartikan sebagai keadaan kelebihan gizi yang biasanya ditentukan denganindeks massa tubuhlebih dari 27 kg/m2. Berbagai penelitian telah menyatakan bahwa memang obesitas bisa meningkatkan risiko kanker ovarium pada wanita. Contohnya saja penelitian yang dilakukan selama kurang lebih 13 tahun pada 64.327 perempuan yang mengalami obesitas di Jepang. Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa memang perempuan yang mengalami obesitas berisiko cukup tinggi mengalami kanker ovarium.

BACA JUGA:6 Jenis Obesitas: Yang Manakah Anda?

2. Tidak menggunakan pil KB


Pil KBatau keluarga berencana tidak hanya sekadar untuk mengontrol jumlah keturunan pada seorang individu dan menekan angka kependudukan pada masyarakat. Tetapi, pil KB dianggap bisa mencegah dan menjaga perempuan dari kanker ovarium. Penurunan risiko terhadap kanker ovarium dapat dilihat ketika sudah melakukan pemakaian pil KB sekitar 3 hingga 6 bulan. Semakin lama pil KB dikonsumsi maka akan semakin rendah risiko untuk terkena kanker ovariumya. Bahkan, kondisi ini masih terjadi walaupun konsumsi pil KB sudah dihentikan untuk waktu yang lama.

Sebuah penelitian menemukan bahwa perempuan yang menggunakan obat medroxyprogesterone acetat (DMPA atau Depo-Provera Cl), sebuah jenis pil KB, terbukti menurunkan risiko kanker walaupun perempuan tersebut telah berhenti mengonsumsi obat-obatan itu selama 3 tahun atau lebih.

BACA JUGA:Pil KB Darurat: Bagaimana Bisa Cegah Kehamilan?

3. Melakukan diet yang tidak sehat


Diet merupakan hal yang sangat mempengaruhi kesehatan, kebugaran, serta menentukan kualitas hidup seseorang. Orang yang menerapkan diet tidak sehat, bisa dikatakan bahwa ia berisiko untuk mengalami berbagai penyakit degeneratif, termasuk kanker. Banyak penelitian yang telah menyatakan bahwa mengonsumsi makanan yang tinggi lemak, gula, dan garam serta rendah serat bisa menyebabkan kanker ovarium. Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian yang dilakukan selama 4 tahun yang menyatakan bahwa konsumsi makanan yang rendah lemak ternyata dapat menurunkan risiko kanker.

Beberapa penelitian lain juga menyebutkan perempuan yang mengonsumsi diet tinggi serat memiliki risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan yang tidak sering mengonsumsi sumber serat. The American Cancer Society menganjurkan untuk makan dengan berbagai macam makanan yang sehat dengan jenis sayur dan buah yang beragam. Setidaknya mengonsumsi 2,5 gelas untuk masing-masing buah dan sayur dalam sehari, dan kalau bisa mengganti sumber karbohidrat Anda dengan gandum yang mengandung banyak serat. Tidak lupa juga untuk membatasi daging merah dan makanan olahan.

BACA JUGA:Lemak Nabati Tak Selalu Lebih Sehat Dari Lemak Hewani

4. Kebiasaan merokok


Tidak perlu melakukan pembuktian lagi, mungkin semua orang setuju bahwa merokok adalah salah satu penyebab utama dari kanker. Walaupun merokok adalah penyebab utama darikanker parudi dunia, tetapi kebiasaan ini tetap saja bisa mengakibatkan berbagai jenis kanker, termasuk kanker ovarium pada perempuan. Pernyataan ini dibuktikan oleh hasil penelitian yang dilakukan pada 910 perempuan yang mengalami kanker ovarium.

Di akhir penelitian diketahui bahwa sebagian besar perempuan memiliki kebiasaan merokok, oleh karena itu bisa disimpulkan bahwa merokok adalah salah satu faktor risiko yang cukup mempengaruhi kejadian kanker ovarium.

BACA JUGA:4 Hal yang Membuat Anda Ingin Merokok, dan Cara Mengatasinya

The post4 Kebiasaan yang Membuat Anda Berisiko Kena Kanker Ovariumappeared first onHello Sehat.