4 Korban Longsor Nganjuk Tertimbun Saat Selfie

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Empat dari lima korban longsor di Nganjuk diketahui sedang melakukan swafoto (selfie) saat peristiwa terjadi. Lokasi longsor sempat menjadi destinasi wisata warga sekitar untuk mengabadikan longsor yang telah terjadi sejak beberapa hari lalu.

Empat remaja yang tertimbun longsor di Dusun Dolopo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Minggu 9 April 2017, diketahui sedang melakukan swafoto di dasar jurang kedalaman satu kilometer. Mereka tak menggubris peringatan warga yang melarang keempat remaja ini turun demi mendapatkan gambar foto maupun video dari titik terdekat longsor. “Mereka sedang membuat video selfie di sana,” kata Agus Irianto, Kepala Bagian Humas Pemkab Nganjuk, Senin 10 April 2017.

Baca:5 Warga Lereng Gunung Wilis di Nganjuk Tertimbun Tanah Longsor

Agus menambahkan, dalam rapat koordinasi evakuasi korban yang diikuti forum pimpinan daerah Kabupaten Nganjuk di lokasi kejadian, sejumlah warga menyaksikan keempat remaja itu berada di atas tebing jurang yang mengalami longsor. Mereka adalah Khodri, 15 tahun; Doni, 23 tahun; Dwi, 17 tahun; dan Bayu, 17 tahun.

Bersama warga lainnya, keempat remaja ini ingin mengabadikan peristiwa longsor yang telah terjadi sejak beberapa hari lalu. Pengunjung yang merupakan warga sekitar lokasi kerap mendatangi lokasi longsor untuk sekedar menyaksikan runtuhnya material tanah dari puncak dan mengabadikannya mengunakan kamera telepon genggam.

Hal yang sama dilakukan keempat remaja yang semula hanya berdiri di atas tebing jurang bersama warga lainnya. Entah siapa yang mengajak, mereka kemudian turun ke dasar jurang untuk mengambil gambar lebih dekat dan melakukan swafoto. Beberapa warga sempat melarang mereka turun karena resiko terjadinya longsor meski tak mereka hiraukan.

Agus Irianto menambahkan, saat ini seluruh area longsor telah diamankan dari kunjungan warga. Upaya pencarian korban akan dilakukan oleh personel Kodim 0810 Nganjuk dengan dibantu petugas SAR. Rencananya proses evakuasi manual akan dimulai saat pemindaian mitigasi menggunakan drone dinyatakan aman hari ini.

Pemerintah Kabupaten Nganjuk sejak kemarin juga telah memindahkan empat keluarga yang bermukim di jarak 600 meter dari lokasi longsor. Beruntung kawasan itu cukup jauh dari permukiman umum sehingga upaya relokasi hanya akan dilakukan kepada empat rumah saja. “Hanya empat kepala keluarga yang kita relokasi sejak semalam,” lanjut Agus.

HARI TRI WASONO

Berita Terkait: