4 Menteri dan Bos e-Commerce Kumpul Bahas Soal SDM di Indonesia

pada 8 tahun lalu - by
Tenaga kerja di Indonesia diharapkan bisa segera memiliki daya saing secara global. Untuk itu, empat kementerian dan sejumlah bos e-Commerce di Indonesia bersama-sama berbagi wawasan dalam Indonesia Human Capital Summit 2016 yang digelar 27-28 Oktober 2016 di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta.

IHCS 2016 adalah perhelatan yang digagas oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI), sebuah wadah bagi para pengelola human capital di lingkungan BUMN. Acara ini fokus membahas soal bagaimana meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia dengan tetap menjaga kearifan lokal sebagai dasarnya.

“Kegiatan ini akan memperkaya pengetahuan dan pemahaman para pegiat human capital di Indonesia dari berbagai sisi. Selama dua hari, IHC Summit menawarkan program yang komprehensif melalui diskusi panel dan berbagai sesi mandiri seputar pengembangan human capital,” terang Herdy Harman, Ketua Umum FHCI, di sela acara press conferenceIHC Summit dalam siaran pers.

Acara dengan tema Break through Indonesian Talent Readiness to WinGlobal Competition itu rencananya akan dihadiri oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno serta pembicara utama dari kalangan pemerintah yaitu Menteri Pariwisata, Arief Yahya, Menteri KKP, Susi Pudjiastuti, dan Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri.

Kegiatan ini juga akan menampilkan berbagai pembicara ternama lainnya seperti Alex J. Sinaga, CEO Telkom Indonesia, Priyantono Rudito HCM Director Telkomsel, Daniel Tumiwa CEO OLX Indonesia, Malla Latif CEO Portal HR, Rene Suhardono Founder Impact Factory, Pambudi Soenar sihanto Chairman Indonesian Society of HRM Rozainbahri Noor, Country HR Manager Shell Indonesia, dan lain-lain. Diskusi dipandu oleh Tina Talisa, M Farhan dan Helmy Yahya.

Acara ini juga dibuat untuk menyikapi data IMD World Talent Report 2015 dan The Human Capital Report 2015 yang menyebutkan bahwa, kemampuan human capital Indonesia di peringkat dunia masih berada di level menengah dan berada di bawah rata-rata negara ASEAN. Oleh karena itu, Herdy menekankan betapa pentingnya pengembangan human capital di Indonesia agar peringat Indonesia bisa menjadi lebih baik.

“Kami ingin menggunakan momentum ini untuk mengingatkan talent-talent muda kita bahwa kita adalah satu, Indonesia. Kebangkitan Indonesia sangat bergantung pada generasi mudanya, termasuk generasi muda yang akan dan telah berkarya di berbagai sektor,” tegas Herdy.

Sesuai dengantema “Break through Indonesian Talent Readiness to WinGlobal Competition”, seluruh sesi pada kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan talent Indonesia untuk bisa bersaing di dunia internasional. Herdy menyatakan bila perusahaan yang ada diperkuat dengan talent-talent andal, Indonesia akan bisa membangun perusahaan yang berkelas dunia. “Dalam lingkup BUMNkami ingin mengembangkan talent-talent muda yang bisa membawa BUMN Indonesia ke kancah global. Apabila masing-masing BUMN telah menunjukkan kinerja yang kuat, diharapkan mampu menjadi kekuatan ekonomi bagi Indonesia,” ujar Herdy.

Menurut Herdy, Oktober yang menjadi bulan perayaan Hari Sumpah Pemuda dan menjadi momentum yang tepat untuk mengingatkan kembali talent-talent muda untuk bersatu dan berkarya demi kemajuan bangsa.

Sumpah Pemuda 1928 menegaskan adanya kesatuan dari kelompok pemuda satu nusa, satu bangsa,dan satu bahasa: Indonesia. Mereka meleburkan semua perbedaan yang ada demi menjadi satu Indonesia dan demi memajukan satu Indonesia. Semangat kesatuan inilah yang ingin kami tegaskan kembali melalui penyelenggaraan IHC Summit 2016.

"Kami ingin talent-talent muda Indonesia, baik yang berada di BUMN maupun non-BUMN, bisa bersatu mengembangkan ‘creative talent’ mereka sesuai dengan bidang, peran dan organisasi mereka. Kami ingin mengajak mereka untuk memiliki satu visi, satu misi, dan satu tujuan yaitu memenangkan persaingan global,” tegas Herdy.

Ia menegaskan bahwa tujuan tersebut tidak akan bisa tercapai apabila pengembangan dilakukan secara parsial atau sendiri-sendiri. Kehadiran para Menteri dari Kementerian BUMN, Kementerian Pariwisata, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Tenaga Kerja diharapkan mampu memberikan dukungan dan memfasilitasi agar para talent muda ini bisa bersatu. Keempat kementerian di atas juga diharapkan menjadi pelopor bagi pengembangan talent-talent muda berbakat di berbagai BUMN di bawah kementerian masing-masing.

Ke depannya, diharapkan seluruh kementerian dan lembaga, serta organisasi lain di luar pemerintahan, bisa mengembangkan talent-talent yang berada di lingkungan mereka masing-masing demi memenangkan persaingan global yang semakin ketat.