4 Pemain Liga Indonesia yang Meninggal karena Benturan di Lapangan

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Meninggalnya Choirul Huda pada laga Persela melawan Semen Padang (15/10) di stadion Surajaya Lamongan menyisakan luka mendalam. Kiper andalan Persela itu meninggal usai tak sadarkan diri akibat berbenturan dengan rekan satu timnya, Ramon Rodrigues.

Kejadian yang menimpa Huda bukanlah yang pertama kalinya terjadi di sepak bola Indonesia. Kerasnya Liga Indonesia juga pernah merenggut nyawa sejumlah pemain lain.

kumparan(kumparan.com) merangkum sejumlah pemain Liga Indonesia yang meninggal usai mengalami benturan di lapangan.

1. Eri Erianto

Eri Erianto adalah gelandang andalan Persebaya di periode akhir 1990-an. Sayangnya kariernya harus berakhir di usia yang relatif masih muda, 26 tahun. 

Peristiwa itu terjadi pada 3 April 2000 di laga Persebaya melawan PSIM Yogyakarta di Stadion Gelora 10 November, Surabaya. 

Di laga itu, Eri berbenturan dengan pemain PSIM. Usai mengalami benturan, dirinya sempat tak sadarkan diri. Eri lalu dilarikan ke RSUD Dr. Soetomo, namun sayang nyawanya sudah tidak tertolong. 

Pemain yang terkenal dengan tendangan 'geledeknya' ini diduga terkena serangan jantung. 

Sebagai penghormatan, Persebaya memensiunkan nomor punggung 19 milik Eri dan menamai mes pemain Persebaya dengan nama Wisma Eri Erianto.

2. Jumadi Abdi

Pada laga PKT Bontang melawan Persela Lamongan, 7 Maret 2009, Jumadi Abdi, gelandang PKT Bontang harus ditandu keluar lapangan. Dia mengalami cedera parah usai mengalami benturan keras di bagian perut. Jumadi terkena kaki pemain Persela, Denny Tarkas, yang diangkat terlalu tinggi. 

Mantan pemain Persikota Tangerang ini langsung dilarikan ke rumah sakit. Jumadi sempat mendapat perawatan intensif dan menjalani operasi, namun sembilan hari setelah dirawat, Jumadi menghembuskan nafas terakhir.

Anggota timnas Indonesia di SEA Games 2005 ini mengalami robek pada bagian usus halus sehingga menyebabkan organ bagian dalam lainnya keracunan. 

Ironisnya, Denny Tarkas, 'hanya' mendapatkan sanksi larangan bermain selama empat bulan dari komisi disiplin PSSI.

3. Akly Fairuz

Penyerang Persiraja Banda Aceh, Akly Fairuz mengalami cedera para setelah berbenturan dengan kiper PSAP Sigli, Agus Rohman. Di laga yang berlangsung pada 10 Mei 2014 itu, Akly akhirnya terpaksa ditandu keluar lapangan.

Malam harinya, kondisi Akly belum membaik sehingga dilarikan ke rumah sakit. Dia dirawat di RS Zainal Abidin Banda Aceh.

Hasil pemeriksaan menunujukkan, Akly mengalami luka dalam di bagian perut dan kantong kemih yang bocor. Kondisinya makin memburuk, hingga pada 16 Mei 2014, Akly menghembuskan nafas terakhir.

Komisi Disiplin PSSI menjatuhi hukuman larangan bermain satu tahun kepada Agus Rohman.

4. Choirul Huda

Kiper utama Persela ini meninggal dunia karena mengalami benturan keras dengan rekan satu timnya, Ramon Rodrigues di laga Persela melawan Semen Padang (15/10). 

Huda sempat terlihat meringis kesakitan namun akhirnya jatuh tak sadarkan diri. Ia lalu dilarikan ke RSUD Soegiri, Lamongan.

Sempat mendapat pertolongan darurat oleh tim RSUD, nyawa pemain berusia 38 tahun tu tidak tertolong dan akhirnya meninggal dunia pada pukul 17.15 WIB.

Pihak RSUD Soegiri memastikan, Huda meninggal karena cedera serius di dada sebelah kiri. Huda merupakan legenda Persela yang telah membela klub berjuluk 'Laska Joko Tingkir' itu sejak 1999. 

Dan Persela merupakan satu-satunya klub yang pernah dibela oleh putra asli Lamongan ini.