5 Aksi Pasha Ungu yang Dikritik Netizen Saat jadi Wakil Walikota

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Sigit Purnomo atau yang lebih dikenal sebagai Pasha Ungu memilih masuk ke dunia politik dan menambah daftar artis yang menjadi pejabat publik.

Si anak band itu kini sudah sejak setahun lalu diamanahi sebagai Wakil Walikota Palu.

Walau sudah ditanggalkan, label keartisannya ternyata masih melekat di tubuh ‘Pak Wakil Walkot’ ini. Tak hanya yang baik saja, terkadang mengundang kontroversi.

Kontroversi datang dari sorotan netizen yang akhirnya berbuntut panjang.

Apa saja sorotan yang dimaksud? BerikutUzone.idrangkumkan dari berbagai sumber.

Kostum Nyentrik


Suatu waktu Pasha pernah menggunakan kostum yang nyentrik.

Pakaian di atasnya memang formal, ditambah dengan segambreng emblem antara lain Praja Wibawa milik Satpol PP, Wing Marinir milik TNI AL, dan lencana polisi lalu lintas. Menggelikannya lagi, Pasha juga menenteng tongkat komando layaknya seorang perwira.

Sementara bawahannya, dipadukan dengan jeans.

Tak pelak, baju ‘gado-gado’ ini mendapatkan kritik keras dari netizen.

Sejumlah blogger dan pengguna media sosial ramai-ramai mengomentari. Salah satu yang paling populer adala ulasan Made Supriatma. Editor Joyo Indonesia News Service ini membuat sebuah ”Surat Terbuka.”

Made peneliti masalah-masalah konflik etnis dan kekerasan komunal yang saat ini tinggal di New Jersey, Amerika Serikat.

Manggung Tanpa Izin


Setelah resmi terpilih dan dilantik menjadi Wakil Walikota Palu, Pasha sebenarnya langsung menyatakan akan vakum sebagai vokali Band Ungu.

Tapi, kedekatan antara Ungu dengan Pasha memang tak bisa dilepaskan. Termasuk saat diminta band tersebut menggelar konser di Singapura.


Konser bertajuk “Ungu–20th Anniversary Concert Live in Singapura 2017” tersebut dalam rangka ulang tahun Ungu ke-20.

Netizen pun langsung bereaksi, bukan soal dia manggung bersama band. Tapi aktivitasnya ke luar negeri.

Pasha Ungu yang menjabat sebagai Wakil Wali Kota Palu melanggar aturan lantaran pergi ke luar negeri tanpa seizin Kementerian Dalam Negeri melalui pengantar dari Gubernur, tahun 2017 lalu.

Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola mengatakan, aktivitas Kepala Daerah, baik Bupati maupun Wali Kota dan wakil-wakilnya yang hendak ke luar negeri, harus ada izin dari pemerintah sesuai jenjangnya.

Kontrak Rumah Mewah

Belum lama menjabat, ia mengontrak rumah mewah di kompleks perumahan elite Citraland, Palu, padahal dia telah disediakan rumah jabatan.

Anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kota Palu, Ridwan H Basatu menyatakan, Pemerintah Kota Palu telah menyediakan rumah jabatan di Jalan Balai Kota Selatan, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Dirinya juga mendesak Pasha untuk tidak menggunakan anggaran daerah membayar atau melunasi kontrakan hunian elit seharga lebih dari Rp 1 miliar per tahun karena bukan rumah dinas.

Marah Saat Upacara

Saat memimpin Apel, Pasha salah menjawab laporan dari komandan upacara bahwa upacara siap dilaksanakan, dia menjawabnya dengan kata 'laksanakan', padahal seharusnya 'lanjutkan'.

Mengetahui hal itu, sang ajudan yang berdiri di belakang beberapa kali berbisik kepadanya.

Tindakan Pasha pun mengundang tawa dari para peserta upacara.

Rambut Anak Band



Saat tampil di Mata Najwa, Pasha Ungu diundang dengan berpakaian dinas lengkap. Tak ada yang salah.

Namun, lagi-lagi dia menuai kritik karena datang dengan gaya rambut yang nyentrik.

Pasha memangkas habis rambut kepala bagian samping dan meninggalkan sedikit rambut di bagian atasnya. Lalu, sisa rambut tersebut diikat ke bagian belakang.

Meski menuai kontroversi, menurut Mendagri Tjahjo Kumolo, gaya rambut mantan vokalis band musik itu tak menyalahi aturan yang mengikat seorang kepala daerah.