5 Alasan Orang Indonesia Hobi Gonta-gantiSmartphoneSetahun Sekali

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id - Apatidak capek, setiap tahun harus ‘berkenalan’ dan mindah-mindahin data dari ponsel lama ke ponsel baru?

Smartphoneitu bukan barang murah. Paling enggak, lebih mahal dari makan di restoran All U Can Eat. Saking konsumtifnya, rata-rata orang Indonesia kelas menengah ke atas itu dipercaya hobi gonta-gantismartphonetiap tahun.

Bisa dibilang, orang-orang Indonesia inipadarajin, ya. Meski memindahkan data itu tidak rumit, tetapi tetapaja, untuk memasukkan informasi pribadi kesettingsponsel baru itu butuh waktu. Belum lagi mengatur tampilan, menggeser-geser posisi aplikasi di ponsel sesuai keinginan, dandownloadini-itu segala rupa agar ponsel kembali lengkap.

Terus, kira-kira apa alasan di balik keputusan mengganti ponsel pintar setiap tahun? Apakah tiap vendor teknologi menjadi pihak yang harus disalahkan karena selalu merilis ponsel baru setahun sekali?Bisa jadihe he he.

 

Semua gara-garapre-order

Banyak produsen teknologi itu mengadakan sistempre-order(PO) resmi di toko ritelnya atau melalui situs e-commerce. Menurut pendiri komunitas gadget terbesar di Indonesia Gadtorade, Lucky Sebastian, sistem PO ini mendorong para konsumen untukgetolbeli ponsel pintar baru.

“Banyak banget orang itu semangat beli PO karena banyak untungnya. Dia dapatcashbackdan bermacam-macamgift. Setelah barang sampai,dicobain, lalu dia bisa jual lagi dengan mudah saat harganya masih tinggi. Jadi frekuensi beli ponsel di Indonesia itu makin sering,” kata Lucky kepadaUzone.id.

Memang, kreatif sekali orang-orang Indonesia ini…

via GIPHY

 

Tekanan sosial

Weleh, weleh… kalau alasan ini meski terdengar beratbanget, tapi percaya atau tidak, ada benarnya. Kamu pernah merasakan,gak?

Melihat sekeliling kamu ponsel pintarnya minimal versi yang baru dirilis empat bulan lalu. Sedangkan kamu, masih pakai versi lawas yang dirilis tiga sampai empat tahun lalu. Kalau terjadi di kalangan anak-anak muda, biasanya mereka dengan mudahnya merayu orangtua masing-masing agar dibelikan ponsel baruhe he he.

 

Pemakaiangakawet

Beberapa teman gue mengaku, alasan terbesar mereka cepat ganti ponsel pintar adalah, barangnya rusak.Gakrusak parah sampaipenyokjugasih, tapi pasti ada kerusakan yang membuat mereka langsung terdorong ganti baru.

“Sering jatuh, gue yang ceroboh, dan lain-lain. Kalau jatuh ‘kan bisa bikin layar retaktuh. Kadang jugaerrorkarena kena air. Kalauudah kayak gitu,guebenerintapi langsung ganti baruajasekalian karenananggung,” kata pengakuan teman gue bernama Dhana.

via GIPHY

 

Memang mengerti perkembangan teknologi

Tipe pengguna ini biasanya memanggeekataugadgetmania. Alasan mereka satu-satunya hobi gonta-ganti ponsel pintaryakarena mereka mengerti soal teknologi.

“Biasanya mereka pemerhati fitur dan kemajuan teknologi dari ponsel terbaru. Kalau merasa itu bagusbangetatau manfaatnya lebih banyak dibanding ponsel lamanya, ya sudah tinggal gantideh,” sambung Lucky.

 

Ponsel bagai jati diri

Mungkin ini mirip dengan alasan tekanan sosial. Bedanya, keinginan untuk mengganti ponsel pintar terbaru itu datang dari faktor internal, yaitu dirinya sendiri. Pengguna macam begini merasa jati dirinya sebagai pribadi yang serba trendi,up to date, dan penuh gaya. Jadi,gakmungkinbangetdia rela ketinggalan.

“Uniknya, tipe ini banyak juga yang rela membeli barangsecond. Mereka merasa ya gak apa-apa, asal produknya yang paling baru. Mereka sudah puas,” kata Lucky.

via GIPHY

 

Kamu termasuk yang mana, gaes? Ha ha ha.