5 Alasan Path Mulai Ditinggal Kaum Milenial

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id-- Snapchat boleh gigit jari karenasahamnya anjlokgara-gara tweet Kylie Jenner. Sebelum Snapchat mulai ditinggal, ada Path yang lebih dulu dilupakan.

Aplikasi Path tadinya semacam salah satu esensi penting dari indikator ber-media sosial di erasmartphonedi Indonesia. Tiap ponsel pintar, paling enggak punya aplikasi Path,deh.

Media sosial Path cukup interaktif, karena dulu dinilai lebih intim dibanding Facebook. Path yang asalnya dari San Francisco ini bahkan memang besar di Indonesia. Negara kita tercinta ini pernah masuk 5 besar negara dengan user Path terbanyak.

Seiring berjalannya waktu, rasanya Path mulai sepi. Ditinggal banyak pengguna setianya yang kebanyakan kaum milenial itu. Alasannya apa,sih? Seperti biasa, gue bertanya ke sejumlah teman dan mendapat jawaban beragam.

 

Cara pamer yang membosankan

Namanya juga medsos,udahpasti niat terselubungnya adalah untuk pamer kehidupan. Di Path, kamu pasti masihinget lah, di sana orang-orang biasanya mempublikasi foto dengancaption, video, hinggacheck-intempat.

Ternyata Pathudahmulai dianggap membosankan.

Bosen aja, gitu-gitu doang. Kalaugak publishfoto diri sendiri, fotohangout, foto makanan, palingcheck-inlokasi. Terus nunggu di-loveorang. Audiensnya itu-itu lagi,” kata seorang teman yang biasa dipanggil Rima.

via GIPHY

 

Gakmau lihatupdatemantan,ehorang-orang

Beberapa teman gue bilang, semakin lama mereka malas mengikutiupdateteman-teman di Path.

“Semacam overdosisajakalauudahmain Path, karena lihatupdatekehidupan orang-orang. Emang sih, ada fiturinner circle, tapi tetapajarasanya gerah. Apalagi kalau kebetulan lihatupdateorang yanggakdiinginkan ha ha ha,” kata teman bernama Putri.

 

Ikut-ikutan teman

Ada juga yang mengaku, mereka jaranglog-inPath karena merasa teman-temannyaudahjarangupdate.

“Nular,sih. Teman-teman gue udah jarang main Path. Gue sesekali masih sukaupdatekalau lagi nonton film atautraveling, tapi jatuhnya jadi sepi interaksi,” tutur Fajar.

Mau hemat waktu

Alasan ini cukup unik. Beberapa teman gue bilang, dulu mereka bisa menghabiskan waktu sampai satu jam sendiri cuma buatscrolling timelinePath.

“Sekarang harus lebih bijakdehkalau pakai medsos.Ngerasaudah terlalu banyaksign-upmedsos, jadi kayaknya udah waktunya mengurangi pelan-pelan. Karena Path isinyaupdateorang-orang, jadi ketika guenguranginmain Path, ternyata gue lebih hemat waktu,” kata Indah sambil terkekeh.

via GIPHY

 

Ada Instagram Story

Ini mungkin jadi alasan yang sama para user yang juga mulai meninggalkan Snapchat. Semua ‘gara-gara’ Instagram…

Walaupun Story di Instagram juga ujung-ujungnya buat pamer, tapi fungsinya beragam dan fiturnya (saat ini) dianggap paling seru.

“Sekarang lebih terasafunctionalkalau medsostuhdipakai untuksharemacam-macamkayakvideo tutorial singkat,polling, sampaiswipeartikel langsung. Jadi lebihfun. Story di Instagram juga langsung hilang dalam waktu 24 jam, jadisimple aja,” ujar Sindy.

 

Kalau kamu,gimana? Masih suka main Path,gak?