5 Atlet Muslimah yang Menginspirasi

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Tidak mudah menjadi atlet wanita muslim di dunia ini. Dengan penggunaan jilbab, ada saja cabang olahraga yang melarang penggunaan penutup aurat itu di atas lapangan. Walau menjadi ganjalan, namun hal ini tidak menyurutkan para atlet wanita muslim untuk terus eksis di dunia olah raga yang digelutinya. Kerap dipandang sebelah mata, mereka membuktikan kapasitasnya di arena. Bahkan ada beberapa yang meraih prestasi di berbagai ajang prestisius seperti Olimpiade.

 

Mereka bisa membuktikan walau menjadi muslim yang taat, berprestasi di cabang olah raga pun bisa mereka lakoni. Siapa saja mereka?

Najmeh Abtin, Pemanah

Najmeh adalah atlet memanah asal Iran. Ia melakukan debut memanahnya pada tahun 2003 dan telah mengikuti ajang Olimpiade di Beijing pada 2008 lalu. Di sana ia meraih 568 poin, namun ia kalah oleh lawannya dari Korea Utara di laga final. Meski begitu, pada tahun 2009 Najmeh berhasil meraih medali perunggu di ajang Asian Indoor Games. 

Zahra Lari, Peseluncur Indah

Seluncur indah di atas es atau ice skating barangkali menjadi olahraga yang sulit dilakukan di negara tropis yang mayoritas beragama muslim. Kostumnya yang ketat dan terbuka sangat tidak sesuai dengan ajaran Islam. Namun, Zahra Lari mematahkan stereotip itu. Zahra sudah mencintai olahraga ini sejak usia 12 tahun. Gadis  asal Uni Emirate Arab tepatnya di kota Abu Dhabi ini berharap tahun 2018 nanti dirinya bisa berpartisipasi di kejuaraan Winter Olympics di Pyeong Chang, Korea Selatan. Bila ini berhasil, maka Lari akan menjadi atlet Muslimah pertama yang mengenakan hijab pada kejuaraan tersebut.

Ibtihaj Muhammad, Atlet Hanggar

Ajang Olimpiade Rio 2016 lalu sempat ramai pemberitaan tentang Ibtihaj Muhammad. Ia menjadi atlet Muslim berhijab pertama yang mewakili Amerika Serikat untuk cabang olahraga hanggar. Perempuan kelahiran New Jersey, Amerika Serikat ini pertama kali meraih juara di tingkat nasional pada tahun 2009. Sejak saat itu Ibtihaj menjadi peraih medali kelas Senior World Team. Ia juga memberikan kontribusi untuk tim Amerika Serikat dengan mendapatkan medali emas di Kazan, Rusia. Tampilnya Ibtihaj sebagai atlet yang menggunakan hijab bagi tim Amerika Serikat membuat dunia semakin berharap agar kesempatan semakin terbuka bagi para atlet berhijab lainnya.

Amaiya Zafar, Atlet Tinju

Siapa bilang tinju hanya dilakukan oleh laki-laki? Amaiya Zafar membuktikannya sebagai atlet perempuan Muslim berhijab yang menggeluti olahraga tinju. Remaja asal Minnesota, Amerika Serikat ini memang sangat mencintai olahraga tinju dan ia berasal dari keluarga Muslim. Sayangnya, ia sempat ditolak untuk mengikuti pertandingan lantaran menggunakan hijab. Usianya masih sangat muda yakni 16 tahun, namun tekadnya sangat kuat bahwa ia akan melakukan tinju dan tetap menggunakan hijab. Kini Amaiya masih memperjuangkan hal itu bersama dengan keluarganya agar asosiasi tinju di Amerika Serikat mengizinkan pemakaian hijab di dalam ring tinju ketika bertanding.

Kulsoom Abdullah, Atlet Angkat Besi

Kulsoom Abdullah merupakan atlet angkat besi berdarah Pakistan-Amerika. Ia adalah orang pertama yang berkompetisi dalam ajang olahraga internasional dengan jilbab yang membalut kepalanya. Kulsoom sudah mengikuti US National Competition 2011 dan 2011 World Weightlifting Championship mewakili Pakistan. Menariknya, atlet olah raga angkat besi bukan satu-satunya profesi yang dijalani Kulsoom. Ia juga merupakan insinyur dari Georgia Institute of Technology.

(Zizarlife)

Dua Atlet Muslim Cetak Sejarah Karena....

Terkait Dana Bansos, Mpok Sylvi Penuhi Panggilan Bareskrim Polri
Sunyi Senyap, Begini Suasana Rumah Patrialis Akbar
Stabilitas Negara Terganggu, PKS: Apa Benar karena Fatwa MUI?
Patrialis Akbar Terjaring OTT KPK? Ini Tanggapan MK
Deretan Tersangka Penyuap Patrialis Akbar
FOTO: Pasar Senen Diamuk Si Jago Merah
FOTO: Menuju Kiblat Industri Hijab
Kurniawan Bicara Sepak Bola Nasional
Ratusan Kios Pasar Senen Terbakar, Pedagang Terpukul
Kendyl Aurora, Hijaber Cantik Yang Bertato
Agus-Sylvi: Soal Sampah di Jakarta Jangan Marah-marah
'Lastochika' di Hijab Day 2016