5 Fakta Baru Belanja Online Warga Indonesia saat Pandemi Covid-19

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ilustrasi. (Foto: Freepik)

Uzone.id- Indonesia merupakan salah satu negara dengan perkembangan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, dengane-commercemenjadi industri utama yang mendorong pertumbuhannya.

Di balik angka pertumbuhan yang sangat tinggi, perilaku konsumen menjadi elemen penting untuk memahami tren bisnis maupun peluang bagi paramerchant, bahkan platforme-commerceitu sendiri untuk terus dapat beradaptasi di tengah pandemi.

Karena itu, Kredivo dan Katadata Insight Center kembali meluncurkan riset tahunan edisi keduaPerilaku Konsumen E-Commerce Indonesia 2021. Nah, berikut lima fakta menarik belanja online warga Indonesia selama pandemi Covid-19.

Metode pembayaran paylater meningkat selama pandemi

Rriset menunjukkan pada tahun 2020, rata-rata nilai transaksi e-commercemengalami kenaikan pada hampir semua kategori produk jika dibandingkan tahun 2019. Pengguna metode pembayaranpaylaterpun meningkat selama pandemi.

Studi ini menunjukkan bahwa hampir 90 persen konsumen menyadari bahwa paylater merupakan sebuah opsi pembayaran; mereka yang sudah menggunakan paylater sangat puas dan 50 persen di antaranya berencana menggunakan paylater lebih sering daripada sebelumnya.

Baca juga:Tren Belanja Online dengan “Paylater” Diprediksi Naik di 2021

Peningkatan transaksi di hampir semua kategori produk

Terjadi peningkatan rata-rata nilai transaksi secara konsisten di hampir semua kategori produk yang disebabkan oleh konsumen yang bergeser ke pembelanjaan secaraonline.

Hal ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan konsumen terhadap transaksi digital, walaupun distribusi belum merata di beberapa wilayah.

Konsumen usia lebih tua semakin nyaman berbelanjaonline

Di tengah dominasi gen Z dan milenial, generasi X (kelompok usia 36-45) mengalami peningkatan jumlah transaksi berbelanjaonlinedari 13 persen pada 2019 menjadi 19 persen pada 2020.

Konsumen beli produk yang menunjang produktivitas

Pandemi mengubah preferensi belanja konsumen saat bertransaksionline. Karena konsumen lebih banyak beraktivitas dari rumah, pandemi mendorong konsumen untuk membeli produk yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi belanja produk non-pokok.

Ini terlihat dari penurunan volume transaksi produkfashion(30 persen di tahun 2019 menjadi 22 persen di tahun 2020), sedangkan terjadi peningkatan signifikan di kategori produk seperti peralatan rumah tangga, isi ulang pulsa danvoucher, serta makanan.

Baca juga:Ramadan 2021, Belanja Emas dan Perhiasan Meningkat di Blibli

Promosi dan festival belanja online masih efektif menarik konsumen untuk berbelanja

Hari Belanja Online Nasional (12.12) dan festival belanja tanggal kembar seperti 9.9 dan 11.11 terbukti masih efektif dalam menarik konsumen untuk berbelanja. Jumlah rata-rata transaksi pada tanggal 11.11 dan 12.12 tahun 2020 meningkat hingga 3 kali rata-rata transaksi harian tahun 2020.

Riset ini memanfaatkan data primer 10 juta sampel transaksi, dari enam pemaine-commerceterbesar Indonesia bulan Januari-Desember 2020, diperkuat oleh surveionline.

Riset ini menggunakan data primer pengguna Kredivo yang tersebar di 34 provinsi dan dari lima kelompok umur dan pendapatan serta ditentukan berdasarkanrandomsampling.

Penelitian yang dilakukan pada kuartal pertama tahun 2021 tersebut juga menganalisa profil dan tipe-tipe konsumen yang berbelanja online dari berbagai aspek, termasuk gender, umur, dan lokasi, hingga menggali lebih jauh jenis-jenis produk yang dibeli oleh konsumen.

Sedangkan perilaku pembayaran konsumen dianalisis secara khusus dengan menggunakan data yang diperoleh dari surveionlineyang berlangsung pada tanggal 26-30 Maret 2021 dengan 3.560 responden yang tersebar di seluruh Indonesia.

https://www.youtube.com/watch?v=d_2mkyXsSp8