5 Fakta tentang Game Remi yang Hina Nabi Muhammad
(Ilustrasi kartu remi. Foto: Jack Hamilton / Unsplash)
Uzone.id-- Media sosial belum lama ini sempat ramai tentang protes netizen yang mengomentari game online kartu remi. Aplikasi ini dianggap telah menghina Nabi Muhammad SAW.
Isu berbau agama memang sangat sensitif di Indonesia, karena bisa menimbulkan perpecahan di antara masyarakat. Bahkan jika isu SARA ini berasal dari game online kartu remi sekalipun.
Ada beberapa hal yang mungkin bikin penasaran tentang kejadian ini. Baca terus kalau kalian pengin tahu.
1. Pembuat game berasal dari Garut
Oknum yang mengembangkan game ini berasal dari Garut, namanya berinisial IG. Setelah hal ini heboh, dia langsung ditangkap oleh Bareskrim Polri pada Sabtu kemarin (9/11) di Garut, Jawa Barat.
Mengutip berbagai sumber, dia sempat diamankan di Mabes Polri dan sekarang dilepas.
Baca juga:Pria Garut Diduga Bikin Game Remi yang Hina Nabi Muhammad
2. Memang ada apa sih di dalam game itu?
Game online itu diberi nama Remi Indonesia. Game dikembangkan melalui developer Paragisoft. Game kartu remi ini berisi kata-kata kasar yang ditujukan kepada Islam dan Nabi Muhammad SAW secara gamblang.
3. Viral gara-gara netizen Twitter
Di Indonesia, membuat segala sesuatu jadi viral terkesan mudah. Tapi, dampaknya bagai pisau bermata dua: jadi terkenal karena hal baik, atau justru aib terbongkar.
Pengembang Remi Indonesia bisa sampai benar-benar ditangkap berawal dari pengguna akun Twitter @opposite6890 yang mengunggah video tentang game ini. Dia mengajak netizen se-Indonesia untuk melaporkan game ini.
“Bantu Report Aplikasi Remi Yang sudah menghina Islam dan Rasulullah,” cuitnya.
Baca juga:Tagar #LayanganPutus Viral, Ini Kisah Lengkapnya
4. Ke mana game-nya?
Wajar jika penasaran dan langsung ingin mengecek seberapa parah hinaan game ini. Tapi sayangnya, Remi Indonesia yang tersedia untuk platform Android ini sudah lenyap dari Google Play Store.
Sebelum dihapus, Remi Indonesia mendapatkanrating1 bintang, mungkin karena memang isinya SARA.
5. MUI turut kecam Remi Indonesia
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sirojul Munir ikut mengutuk tindakan ini. Dia berharap masalah ini dapat ditangani dan tetap mengimbau masyarakat agar gak terprovokasi.