5 Fakta Unik Perawatan Motor MotoGP: Dipakai 2.000 KM Wajib Ganti Mesin!

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Kita sebagai penonton kan taunya motor motoGP tinggal dipakai ngebut di sirkuit. Padahal, dibalik itu ada kerumitan gaes.

Terutama soal ketahanan tiap-tiap komponennya. Karena, gak beda dengan motor harian yang butuh peremajaan komponen, apalagi motoGP yang dipakai ngebut sampai 300 Kpj.

Nah, seberapa sering motor motoGP ganti komponen? situs motoGP memberikan fakta-fakta uniknya nih.

 

1. Ada Ribuan Komponen

Pada video berjudul "How Often Do Parts Have to be Changed on a MotoGP Bike" di laman resmi MotoGP, disebutkan kalau motor ini punya total 2.000an komponen.

Dari ribuan komponen yang dirakit macam ngerakit Lego, maka jadilah tunggangan racing yang siap dikebut pada pebalap.

 

2. Ada 200 Komponen Cuma Sekali Pakai

Uniknya, dari 2.000an komponen yang ada pada motor motoGP, 200 komponen diantaranya wajib diganti setiap kali selesai dipakai balap, alias sekali pakai!

Setiap seri MotoGP dari sesi latihan bebas 1, kualifikasi hingga akhir balapan, motor dipacu sekitar 500 km.

Selama periode itu, tim mekanik MotoGP harus mengganti oli, air radiator dan rantai.


3. Ganti Oli Tiap 350 Km

Kalau motor harian, ganti oli idela setiap 2.000 KM, untuk motor motoGP ganti olinya sangat sering, yakni setiap 350 KM.

Oli selalu diperiksa di setiap sesi. Kalau kurang, oli akan diisi sampai batasnya.

Dan saat hari H balapan, oli bekas latihan dikuras dan diganti oli baru.


4. Ganti Gear Set dan Rantai Tiap 500 Km

Komponen lain yang paling cepat aus di motoGP adalah gear set dan rantai.

Maklum, akselarasi gila-gilaan yang sangat sering dilakukan pebalap, serta motor yang harus berlari sampai 300 Kpj, gesekan sesama besi antara rantai dan gear super ekstra.

Bayangkan aja, kalau motor harian ganti rantai dan gear set bisa setelah 10 ribu KM, di motoGP, penggantiannya dilakukan tiap 500 KM.


5. Ganti Mesin Setiap 2.000 Km

Nah, ini bagian yang paling ekstrem. Ternyata, mesin motoGP hanay digunakan sejauh 2.000 KM, setelah itu wajib diganti agar bisa ngebut maksimal.

Artinya, kira-kira setiap 4 seri balapan, mesin diganti baru.

Itu saja sudah dianggap penghematan. Sebelumnya, setiap tim bahkan menggunakan mesin hanya untuk sekali balapan.

Namun, langkah tersebut dianggap gak efisien dan membuat olahraga ini jadi mahal biayanya.