5 Film Horor Korea Paling Mencekam
Cerita dalam film horor terinspirasi dari penulis literatur seperti Edgar Allan Poe, seperti The Pit and the Pendulum (1842). Film horor telah ada selama lebih dari satu abad. Biasanya cerita dalam film horor mengambil tema mengerikan, berbalut dengan fantasi, hingga fiksi supranatural.
Film horor kebanyakan berurusan dengan mimpi buruk, ketakutan, teror dari sesuatu yang tidak diketahui. Plot dalam genre horor sering melibatkan kekuatan jahat atau tokoh dalam dunia sehari-hari. Di film horor biasanya memasukkan unsur tak lazim termasuk hantu, makhluk luar angkasa, vampir, manusia serigala, setan, penyihir jahat, monster, zombie, kanibal, psikopat, dan pembunuh berantai.
Bahkan, beberapa adegan dalam film horor dibuat untuk membangkitkan rasa trauma penonton dengan penyiksaan atau kekerasan. Hal itu memang menjadi hal yang biasa ditampilkan di film horror.
Whispering Corridors (1998)
Whispering Corridors diperankan oleh Kim Gyu Ri, Yun Ji Hye, Lee Mi Yeon. Film ini dianggap sebagai salah satu film paling mencekam yang pernah dibuat 1998 silam. Kisah Whispering Corridors dianggap sebagai kritik untuk sistem pendidikan di Korea Selatan.
Whispering Corridor atau Whispering Corridor 1 merupakan seri pertama dari seri-seri Whispering Corridor yang telah diproduksi sebanyak empat film. Whispering Corridor bercerita tentang pembunuhan-pembunuhan misterius yang terjadi di sekolah Jookran, sebuah sekolah menengah khusus perempuan yang sangat ketat dan disiplin dalam mendidik siswanya.
A Tale of Two Sisters (2003)
The Tale of Two Sisters is the highest grossing Korean horror film to date, and has even landed an American remake. Based on a folktale, the film tells the disturbing story of a disfunctional family.
A Tale of Two Sisters dianggap sebagai film horor paling sukses yang dibuat 2003 silam. Film ini bahkan juga dibuat versi Hollywood dengan judul The Uninvited. , mengisahkan tentang sebuah cerita rakyat mengenai keluarga yang tak sempurna. Sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, dua anak dan seorang ibu tiri dengan alur cerita yang tak terduga, memberikan teka-teki di dalam pikiran penonton dengan adegan mengejutkan.
Into The Mirror (2003)
Into The Mirror juga dianggap sebagai salah satu film horor Korea paling mencekam yang dibuat 2003 silam. Kesuksesan Into The Mirror membuat Hollywood mengadaptasi dengan film Mirror yang dibuat 2008. Film yang bertema psikologis ini dibesut oleh sutradara Kim Seon Ho yang sebelumnya berprofesi sebagai arsitek. Latar belakangnya itu membuat Into the Mirror memiliki cerita dengan memanipulasi ruang dan dimensi optik hingga memiliki atmosfir unik.
Three...Extremes (2004)
Three Extremes marks the collaboration of the three most celebrated horror directors in the Asian market. The result of their joint effort is a true demonstration in what nightmares are made of.
Three...Extremes (2004) merupakan kolaborasi dari sutradara handal di dunia hiburan Asia, Park Chan-wook, Fruit Chan, dan Takashi Miike. Mereka membuat mimpi buruk yang dirangkai menjadi sebuah gambar bejalan dengan sebuah cerita yang memiliki benang merah.
Bunshinsaba (2004)
Papan ouija memang menjadi legenda di beberapa negara di dunia. Tak hanya di Amerika yang dikenal dengan nama ouija, di Korea Selatan memiliki bunshinsaba. Film yang mengangkat mengenai berkomunikasi dengan hantu lewat media itu. Bunshinsaba dibuat hasi tangan dingin sutradara horor terkenal asal Korea Selatan, Ahn Byeong-ki. Film ini mengangkat kisah sekelompok anak sekolah yang penasaran mencoba bermain Bunshinsaba. Permainan yang awalnya menyenangkan, berubah menjadi kutukan mengerikan.
Sumber:Liputan6
BACA JUGA