5 Hal yang Terjadi pada Tubuh Saat Konsumsi Ganja

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Uzone.id- Jefri Nichol (20), aktor Tanah Air, terjerat kasus narkoba. Pemain filmDear Nathanitu ditangkap polisi pada Senin (22/7/2019) atas kepemilikan ganja.

Ganja merujuk pada daun, bunga, dan tunas tanaman Cannabis sativa. Dalam dunia kesehatan, ganja masuk dalam golongan antidepresan yang dapat memperbaikimood.

Hanya saja, efek tersebut sementara dan ada banyak sekali dampak negatif dari penggunaan ganja dalam jangka panjang.

Baca juga:Ini Efek Buruk Pemakaian Ganja

Menurut dr. Alni Magdalena, Medical Comumunity Manager Alodokter, berikut ini beberapa hal yang terjadi pada tubuh saat konsumsi ganja.

Efek rileks bertahan tiga jam

Ganja bisa langsung menimbulkan efek rileks yang bisa bertahan selama tiga jam. “Rata-rata hampir setelah mengisap (ganja) langsung rileks, dan akan bertahan tiga jam,” ujar Alni saat dihubungi Uzone.id, Rabu (24/7/2019).

Denyut jantung menjadi lebih cepat

Lalu, denyut jantung menjadi lebih cepat dan tekanan darah meningkat. Alni menegaskan, “Orang yang punya risiko sakit jantung, habis isap ganja, denyut jantungnya tambah cepat dan bisa terkena risiko serangan jantung.”

Baca juga: Asyik, Kyu Hyun Super Junior Siap Tampil di Super K-Pop Festival Indonesia 2019

Mengganggu kerja otak

Konsumsi ganja selama bertahun-tahun bisa mengganggu kerja otak. Seseorang bisa kehilangan memori dan mudah lupa, serta kemampuan kognitif berkurang.

Kekebalan tubuh menurun

Kekebalan tubuh menurun adalah efek negatif lainnya dari konsumsi ganja. Seseorang jadi mudah sakit. “Tubuh semakin sulit melawan infeksi. Pada ibu hamil dan menyusui, (konsumsi ganja) bisa memengaruhi perkembangan otak janin dan cacat janin,” kata Alni.

Baca juga: Catat Gaes, September Bakal Ada Festival K-Pop Besar di BSD

Mengalami halusinasi

Konsumsi ganja memengaruhi kinerja otak. Dalam jangka panjang, hal itu bisa menyebabkan halusinasi dan delusi.

“Bisa bikin halusinasi, melihat hal-hal yang sebenarnya tidak ada, atau efek delusi kayak percaya atau yakin pada hal-hal yang tidak benar,” ujar Alni.

Selain itu, pemakaian ganja bisa menyebabkan kecemasan atau panik.

Alni menegaskan, “Awalnya ingin rilesk, tapi kalau dia sudah punya risiko gangguan mental bisa tambah cemas. Kalau sudah kecaduan dan tidak konsumsi lagi bisa jadi sakau, perubahanmood, dan tidak nafsu makan.”