5 Hidangan Khas Bali untuk Memperingati Hari Raya Galungan
Hari ini (26/12) umat Hindu tengah merayakan Hari Raya Galungan. Dirayakan atuh setiap 210 hari sekali menurut perhitungan kalender Bali, Galungan perayaan hari kemenangan Dharma atau kebaikan melawan Adharma atau simbol kejahatan.
Sebagai salah satu perayaan terbesar umat Hindu, Galungan selalu diselenggarakan secara meriah. Tak hanya diisi dengan sembahyang di pura, ada juga beberapa makanan yang harus selalu ada setiap merayakan Galungan.
Selain disantap bersama sanak saudara, beberapa makanan ini juga disajikan sebagai sesaji atau persembahan untuk para leluhur. Penasaran? Ini dia lima sajian tradisional yang selalu ada saat Galungan di Bali.
1. Balung
Balung merupakan hidangan tradisional Bali yang biasanya terbuat darii terbuat dari daging babi. Daging babi kemudian direbus dengan tambahan bumbu halus dari bawang, kunyit, lengkuas, jahe, dan cabai hingga teksturnya empuk.
Sekilas, hidangan ini terlihat mirip dengan soto atau sop daging dengan warna kuahnya yang bening agak kekuningan. Selain menggunakan bahan utama berupa daging babi, hidangan yang nikmat disantap bersama nasi hangat ini juga bisa dibuat dengan bahan lain seperti daging ayam atau sapi.
2. Lawar
Bisa dibilang, lawar merupakan salah satu hidangan yang wajib ada dalam perayaan Galungan. Menariknya, tradisi membuat lawar saat Galungan umumnya dilakukan oleh para lelaki secara bersama-sama. Bukan tanpa alasan, membuat lawar beramai-ramai merupakan simbol gotong royong dan saling mempererat tali persaudaraan.
Lawar yang disajikan pun bermacam-macam tergantung daerahnya. Namun yang paling populer adalah lawar nyuh atau kelapa yang dicampur dengan darah babi sehingga dikenal pula dengan sebutan lawar getih (darah). Darah babi tersebut kemudian dicampur dengan potongan daging atau jeroan babi, nangka muda, kelapa parut, dan bumbu basa genep khas Bali.
3. Be celeng
Daging babi merupakan hidangan yang wajib ada dalam tradisi Galungan. Tak mengherankan, beragam olahan dari daging babi dapat dengan mudah dijumpai di hari raya umat Hindu ini; salah satunya be celeng.
Sesuai namanya, sajian ini terbuat dari celeng atau daging babi yang dipotong kecil lalu dicampur dengan bumbu basa genep. Setelah didiamkan selama beberapa menit, daging babi kemudian digoreng hingga kecokelatan dan teksturnya lebih garing.
4. Jaja kaliadrem
Jaja kaliadrem merupakan pelengkap Hari Raya Galungan yang bercita rasa manis menyerupai roti goreng. Bila dilihat lebih seksama, salah satu ciri khas kue berbentuk segitiga ini adalah adanya tiga lubang yang berada di tengah kue.
Proses pembuatan kue ini terbilang masih sangat tradisional. Sebelum diolah, beras sebagai bahan utama jaja kaliadrem akan ditumbuk hingga menjadi tepung lalu dicampur dengan gula merah, kelapa parut, dan sedikit air. Setelah itu, adonan yang telah dibentuk segitiga akan digoreng hingga warnanya berubah kecokelatan.
5. Jaja uli dan tape ketan
Selain jaja kaliadrem, ada juga jaja uli yang wajib ada dalam setiap upacara Galungan. Jajanan pasar ini biasanya disajikan bersama tambahan tape ketan bercita rasa asam manis sebagai hidangan penutup usai merayakan Galungan.
Jaja uli sendiri terbuat dari ketan yang dikukus lalu dipotong kotak. Namun ada juga variasi jaja uli kering yang bertekstur renyah menyerupai opak. Dalam tradisi masyarakat Hindu di Bali, jaja uli biasanya dibuat oleh para perempuan untuk dipersembahkan kepada leluhur.