5 Jajanan SD yang Bikin Susah Move On

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

MASA kecil adalah masa yang paling bahagia. Kamu punya Jajanan Favorit semasa SD kan? Makanan yang sampe sekarang membuat kalian susahmove on.

Seperti saya yang hingga saat ini masih senang mencari jajanan khas anak SD. Ini lima dari banyak jajanan SD yang bikin susahmove on, terutama di Tatar Pasundan:

1. Basreng

Basreng atau bakso ikan goreng yang menjadi salah satu jajanan terfavorit anak SD. Yang bikin kangen, teksturnya yang kering atau setengah basah, lalu dibumbui berbagai macam bumbu kering atau saus sambal. Dijual Rp 500 per biji, dari kejauhan bau dari basreng yang sedang digoreng ini selalu tercium sedap.

2. Lidi-lidian

Lidi, bukan sapu lidi ya. Tapi makanan yang terbuat dari bahan dasar tepung terigu yang menyerupai mi yang cukup keras. Biasanya tersedia dalam rasa asin dan pedas. Anak-anak SD kadang menyebutnya Spaghetti Indo. Zaman penulis masih SD, harganya Rp 100 satu kemasan kecil. Sekarang harganya Rp 1.000- Rp 2.000 di SD-SD.

3. Gulali

Ini salah satu makanan unik dan sekarang agak susah ditemukan. Gula warna-warni yang manis ini biasanya disajikan dengan ditusuk kayu dan dibentuk sesuai pesanan anak-anak. Mulai dari bentuk beruang, sepedah, bintang, hati, dan bunga mawar. Dulu harganya Rp 500 sekarang harga 1 gulali Rp 2.000.

4. Cilok

Dewasa ini cilok memang tidak hanya dijual di SD. Banyak pedagang keliling yang juga menjualnya di kampus atau di pinggir jalan. Ada juga cilok instan yang dijual di media sosial. Di SD, harganya masih murah sekali sekitar Rp 100-500 per butirnya. Dengan kemasan bungkus plastik cilok dicampur bumbu kacang atau saus sambal dan kecap manis. Tak jarang dijual juga cilok berkuah gurih. 

5. Cilung

Di tatar Sunda, jajanan olahan tepung sagu atau aci ini jadi favorit murid SD. Meskipun hanya terbuat dari sagu yang digoreng dan digulung, lalu dicocol bumbu kacang atau serundeng, namun rasanya bikin meleleh. Dulu Rp 2.000 sudah bisa dapat empat tusuk cilung, tapi sekarang dengan harga itu hanya bisa dapat 1 tusuk. (Desianti Yus Rusana)***