5 Kesalahan Penggunaan Lampu Hazard yang Membudaya di Indonesia
Lampuhazardmasih sering disalahgunakan, khususnya bagi pengendara di Indonesia. Kita sering melihat mobil yang menyalakan lampu tersebut ketika sedang berjalan di lajur tengah jalan bebas hambatan, bahkan ada lagi yang menyalakannya ketika memasuki terowongan.
Penggunaan lampuhazardyang tidak semestinya memang sudah menjadi budaya di negeri ini. Demikian diktakan Pendiri Jakarta Defensive Driving, Jusri Pulubuhu.
"Masalah lampuhazardini seperti kesalahan yang dilakukan secara massal, sampai pada akhirnya tindakan ini dibenarkan," tutur Jusri ketika dihubungikumparanOTO,Kamis (21/12).
"Di daerah Sumatera khususnya Riau, lampuhazarddigunakan sebagai lampu lurus, karena kalau sein itu di sana untuk belok kanan atau kiri. Dan petugas sudah membenarkan hal ini, karena ya itu tadi sudah menjadi budaya," imbuh Jusri.
“Malah di sana (Riau) kalau orang yang hendak lurus tidak menyalakanhazard, itu yang justru salah,” tambah Jusri.
Lalu, kapan seharusnya lampuhazarddinyalakan?
Kata Jusri, secara teori lampuhazardsebenarnya berfungsi untuk menginformasikan kendaraan lain, jika kendaraan yang kita tumpangi berhenti di tempat yang beresiko tinggi, seperti jalan tol atau tikungan.
Sehingga jika dinyalakan dalam waktu yang tepat, lampuhazardtidak akan mengganggu visibilitas orang lain dalam berkendara.
Tak hanya itu, Jusri juga menjabarkan beberapa situasi, dimana pengguna jalan tidak diperkenankan untuk menghidupkan lampuhazard, seperti :
1. Saat hujan lebat
Saat hujan deras melanda, tidak jarang kita temukan pengguna jalan menghidupkan lampuhazard-nya. Ternyata hal mainstream ini sama sekali tidak dapat dibenarkan. Selain dapat membuat pengendara lain silau, menghidupkanhazarddikala hujan juga dapat memecahkan konsentrasi pengguna jalan lain dalam berkendara.
Apabila hujan lebat melanda, pengendara hanya perlu berhati-hati, kurangi kecepatan dan cukup menyalakan lampu utama apabila diperlukan.
2. Saat keadaan berkabut
Jusri mengatakan sebenarnya dalam situasi berkabut, lampuhazardtidak bisa banyak membantu Anda untuk menerangi lingkungan sekitar.
Dalam situasi ini, Anda cukup untuk menggunakan fitur foglamp atau lampu kabut yang tersedia di kendaraaan anda.
3. Saat melakukan konvoi
Nah, ini pasti sering banget kumparanreaderstemukan di jalan-jalan, terlebih di jalan tol.
"Lampuhazardkan buat memberi sinyal ke pengendara lain jika ada bahaya, bukan untuk yang lain, apalagi konvoi,” tuturnya Jusri.
4. Saat memasuki terowongan
Ketika memasuki terowongan, memang biasanya pengendara akan mendapati keadaan jalan yang gelap. Tapi menyalakan lampuhazardtidak akan bisa juga menjadi solusi penerangan Anda.
Sama seperti berkendara saat kabut, foglamp mungkin bisa membantu kumparan readers untuk melewati terowongan yang gelap, tanpa harus memecah konsentrasi pengendara lain karena lampuhazardyang Anda nyalakan.
5. Saat hendak lurus di persimpangan
Menyalakan lampuhazardsaat hendak lurus di persimpangan, menjadi tindakan yang paling berisiko akan terjadinya kecelakaan.
Tindakan ini dapat membuat pengendara lain bingung akan kode yang Anda berikan. Terlebih jika lampuhazardmenyala ketika Anda hendak lurus, kendaraan yang berada di sisi kendaraan Anda, akan mengira kalau Anda ingin belok.
Fenomena miskomunikasi antar pengguna jalan seperti ini, sudah tidak aneh lagi kita temukan di jalanan. Jadi bisa dipertimbangkan lagi yakumparanOTOreaders.
Let’s be a smart driver!