5 Langkah Penting untuk Jaga Keamanan Data Ponsel Android

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ilustrasi. (Foto: Dok. Kaspersky)

Uzone.id- Ponsel pintar kini sudah memiliki peran penting dalam kehidupan banyak orang, terlebih di tengah kondisi saat ini. Banyak yang mengandalkan ponsel pintar untuk bekerja atau belajar di rumah selama pandemi COVID-19.

Seiring dengan itu, para pengguna ponsel pintar harus mewaspadai risiko keamanan yang dapat ditimbulkan.

Agar terhindar dari tindak kejahatan siber, kalian bisa melakukan pemeriksaan keamanan regular yang dapat diterapkan untuk ponsel cerdas Android. Berikut langkah-langkahnya berdasarkan tips dari Kaspersky.

Memeriksa aplikasi

Mulailah dengan daftar aplikasi yang diinstal. Telusuri dengan cermat dan segera menghapus apa pun aplikasi yang tidak kalian gunakan.
Kalian secara tidak langsung akan mendapatkan berbagai manfaat.

Pertama, yang jelas mengosongkan ruang pada ponsel cerdas kalian dan meningkatkan kinerja (memori tidak bekerja secara optimal pada kapasitas yang penuh).

Kedua, kalian akan meningkatkan masa pakai baterai jika beberapa aplikasi yang tidak terpakai dihapus.

Ketiga, kalian tidak akan menjadi target potensial bagi mata-mata dan pencuri, jika terdapat aplikasi yang berpotensi berbahaya di ponsel. Bahkan program yang sah sekalipun dapat menjadi sumber infeksi jika diretas, atau jika pengembangnya tanpa sadar menggunakan komponen berbahaya dalam kode aplikasi.

Semakin sedikit aplikasi berarti semakin kecil peluang terjadinya insiden keamanan.

Memeriksa izin aplikasi

Sekarang kalian hanya memiliki aplikasi yang benar-benar digunakan, mari kita kembali ke daftar, namun kali ini dengan perspektif mengenai permission atau “izin”.

Sebagai aturan utama, jangan membagikan hak yang tidak perlu saat memasang aplikasi baru. Semakin banyak izin yang dimiliki aplikasi, semakin banyak hal yang dapat dilakukan pada perangkat kalian—khususnya, semakin banyak data pribadi yang dapat dikumpulkan.

Jadi, hanya berikan izin setiap aplikasi seminimal mungkin untuk pengoperasian dan keramahan pengguna.

Berikan perhatian khusus pada izin yang terkait dengan aplikasi admin perangkat (device admin apps) dan aksesibilitas—berikan izin hanya jika kalian mempercayai aplikasi tersebut 100 persen.

Sekali lagi, jangan pernah takut untuk mencabut izin. Jika kalian mencabut izin dan aplikasi berhenti berfungsi dengan baik atau beberapa fitur hilang, kalian selalu dapat menerbitkannya kembali.

Memeriksa pembaruan

Pembaruan penting karena dapat memperbaiki kerentanan, yang berarti mampu melindungi kalian dari serangan.

Aplikasi dari Google Play umumnya diperbarui secara otomatis, namun untuk memastikan, kalian dapat mengunjungi secara langsung dan mengunduh versi terbaru.

Jika kalian mengunduh sesuatu yang bukan dari toko resmi (yang selalu kami anjurkan untuk menentangnya), kalian akan bertanggung jawab untuk melacak pembaruan secara manual.

Pembaruan untuk sistem Android adalah hal berbeda. Dengan memeriksa pembaruan secara manual, kalian bisa mendapatkannya sebelum ponsel cerdas menginstalnya selama pembaruan otomatis berikutnya. Itu berarti perlindungan dini terhadap bahaya potensial.

Melakukan pemindaian dengan perangkat lunak antivirus

Google Play memiliki antivirusnya sendiri yaitu Google Play Protect, yang memeriksa aplikasi yang akan diunggah ke toko resmi.

Dengan kata lain, jika kalian mengunduh aplikasi dari toko resmi, kemungkinan besar aplikasi itu aman.

Walaupun segala kemungkinan dapat muncul dari waktu ke waktu (pertimbangkan kisah CamScanner). Namun, setidaknya di Google Play, aplikasi berbahaya dapat dideteksi dan kemudian dihapus.

Berbeda cerita jika kalian menginstal aplikasi dari toko lain atau mengunduhnya ke ponsel cerdas secara manual sebagai file APK, tidak ada jaminan bahwa aplikasi tersebut aman.

Oleh karena itu, kami menyarankan kalian untuk memindai konten ponsel cerdas secara berkala dengan utilitas antivirus seluler.

Memeriksa kebocoran data

Perangkat Android kemungkinan besar menyimpan banyak informasi pribadi, dari foto hingga aplikasi jejaring sosial dengan seluruh percakapan yang kalian miliki.

Dan, sayangnya, kebocoran data menjadi lebih umum. Jika, misalnya kata sandi atau nomor kartu bank kalian jatuh ke tangan pelaku kejahatan siber, kalian mungkin dibiarkan tanpa akun hingga menjadi korban penipuan.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tentang berbagai kemungkinan tentang kebocoran data.