5 Negara Hebohkan Semarang Night Carnival 2017

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Lima negara ikut memeriahkan Semarang Night Carnival 2017 yang berlangsung Sabtu malam, 6 Mei 2017. Empat devile kostum tema utama Paras Semarang yakni burung blekok, bunga sepatu, kuliner, dan lampion menjadi magnet yang luar biasa bagi masyarakat yang "tumplek blek" di jalan-jalan Kota Lumpia.

Mengambil titik start di Titik Nol KM atau depan Gedung Keuangan Negara Semarang, gelaran dalam rangka HUT Kota Semarang ke-470 ini dimulai pukul 20.00 WIB. Ribuan warga tumpah ruah menyesaki area Titik Nol KM bahkan menutup rute utama devile.

Perayaan yang ketujuh kalinya ini terbilang lebih meriah dibanding tahun sebelumnya. Keikutsertaan peserta dari luar negeri seperti Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Srilanka, semakin menambah gebyar pawai malam itu. Peserta dalam negeri ada dari Sawah Lunto, Jember, Jepara, dan Kendal.

Parade devile dibuka dengan barisan mayoret keempat tema tersebut. Dilanjut masing-masing tema yakni burung blekok, bunga sepatu, kuliner dan lampion. Penampilan tersebut merepresantasikan kehidupan kearifan lokal dan budaya di Semarang. Dimana burung blekok menjadi habitat endemi di pesisir pantai Semarang yang kini menjadi area konservasi (dilindungi). Sementara bunga sepatu adalah satu-satunya bunga asli Indonesia, yang hanya ada di Semarang.

Untuk devile kuliner melambangkan akulturasi cita rasa dari budaya China, Jawa dan Arab sehingga kostum yang dibawakan pun melambangkan ikon kuliner seperti bandeng presto, lumpia, ganjel rel, dan lontong cap go meh. Parade devile lampion melambangkan budaya China yang kuat di Semarang. Dimana lampion sudah menjadi kebiasaan oleh setiap warga dalam tiap-tiap perayaan pesta tak hanya hari besar milik komunitas Tionghoa.

Walikota Semarang, Hendar Prihadi mengapresiasi SNC 2017 ini. Selain meningkat secara kuantitas juga kualitasnya semakin bagus. "Total ada 400 peserta devile ditambah peserta luar negeri yang juga menampilkan kostum busana kreatif mereka dengan devile juga," kata Hendrar Prihadi, dikutip dari keterangan pers tertulis, Rabu 10 Mei 2017.

Hendi, sapaan Walikota, menyatakan even SNC kini sudah menjadi agenda nasional oleh Kementerian Pariwisata. Bahkan ke depan akan lebih menargetkan kunjungan wisatawan internasional. "Tahun ini ada kepesertaan negara lain, tahun depan akan kita tingkatkan sehingga akan menjadi daya tarik wisatawan mancanegara," katanya.

Sementara, Asisten Deputi pengembangan Segman Pasar Bisnis dan Pemerintah Pariwisata Nusantara, Tazbir mengaku bangga dengan SNC 2017. Event itu sebagai bukti jika Semaramg konsisten dengan agenda kepariwisataan.

"Kemenpar mengapresiasi tinggi atas konsistensi Kota Semarang menjadikan even ini sebagai kebanggaan warganya, ini juga bukti keseriusan dalam mengembangkan pariwisata," katanya yang mewakili Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Dia mengakui jika SNC sebagai modal utama berupa ide kreatif dalam mempromosikan dan memajukan pariwisata. Sektor yang oleh Presiden Jokowi ditetapkan sebagai core economy bangsa dan menjadi sektor prioritas.

"Kesadaran pengembangan potensi wisata kini bertumbuh cepat, dulu daerah hanya mengandalkan sektor tambang sebagai penghasil PAD. semarang salah satu daerah yang sangat aktif dalam mengembangkan pariwista. Semoga bisa menjadi destinasi populer di Indonesia dan internasional," katanya.