5 Pertanyaan yang Menjadi Momok Saat Lebaran

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Lebaran tinggal menghitung hari. Bagi sebagian orang, momen lebaran sangat dinantikan karena menjadi momentum hangat untuk berkumpul bersama dan bersilaturahmi dengan keluarga besar yang jarang dirasakan.

Lebaran juga sangat dinantikan anak-anak yang berharap dapat menambah tebal dompetnya dari angpao atau salam tempel dari sanak saudara.

Namun ada sebuah momen menakutkan pada saat lebaran yang ingin dihindari banyak orang. 

Ya, momen ketika pertanyaan-pertanyaan yang terkadang bersifat 'personal' ditanyakan oleh anggota keluarga yang penasaran akan perkembangan hidup kita. Entah karena kepo, sekedar membuka percakapan, memotivasi atau menyindir, pertanyaan-pertanyaan yang tak diharapkan tersebut muncul ke permukaan.

Apa saja pertanyaan-pertanyaannya? Berikutkumparan(kumparan.com) merangkum 5 pertanyaan yang tidak diharapkan saat lebaran:

Mau kuliah di mana?

Pertanyaan ini mungkin paling sering menimpa pelajar SMA. Baik pelajar kelas 12 yang akan lulus maupun yang masih kelas 10 pun ikut menerima pertanyaan tersebut.

Terlebih belum lama ini hasil SBMPTN telah diumumkan. Bagi yang lolos tentu dengan enteng dapat menjawab, sementara yang gagal, mungkin akan mencoba merangkai kata agar kegagalannya tersebut dilihat sebagai keberhasilan yang tertunda.

Makanannya enak tidak?

Kerja di mana sekarang?

Bagi yang telah bekerja beruntunglah. Mapan atau tidak mapan pekerjaan yang dimilki tak menjadi masalah, paling tidak bisa menunjukkan kemandirian dan membagikan THR bagi sejumlah anggota keluarga.

Namun bagi yang belum atau sedang tidak memilki pekerjaan, kata 'pengangguran' tentu bukan sesuatu yang ingin diucapkan.

Kok gendutan/kok kurusan?

Walaupun sebenarnya tak ada perubahan pada bentuk tubuh kita, terkadang sanak keluarga yang jarang berjumpa seakan dapat menghitung berat bedan kita.

Jangan dibawa perasaan kalau soal ini. Lalu kita jawab apa? Seperti kata orang-orang sekarang, 'Iyain aja'.

Bila ingin membantah, selesaikanlah di atas arena 'timbangan'.

Kapan nikah?

Inilah pertanyaan yang dianggap paling menjadi momok dan tidak diharapkan. Calon saja belum punya.

Namun jangan anggap hal ini pertanyaan sindiran. Bisa saja keluargamu berniat menjodohkanmu dengan seseorang.

Berhentilah bersedih dan menutupi statusmu yang tak kunjung memilki. Pada akhirnya semua berhak memiliki selimut hati.