5 Poin Distribusi Vaksin Covid-19 lewat Sistem Informasi Satu Data

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

 

Uzone.id- Vaksinasi telah mulai didistribusikan oleh pemerintah untuk memutus penyebaran COVID-19, serta untuk mencapai angka Herd Immunity atau kekebalan immunity sebanyak 70 persen. Dengan upaya vaksinasi COVID-19 ini, pemerintah mengharapkan ekonomi di negara ini akan berangsur-angsur kembali pulih.

Semenjak Desember tahun lalu, berdasarkan SKB Menkes dan Menkominfo, Telkom diberikan mandat oleh pemerintah untuk menjadi penyelenggara dan membangun Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi COVID-19. Adanya sistem informasi ini karena supply dan demand terhadap vaksin yang begitu tinggi, sehingga pemerintah membutuhkan teknologi sebagai jalan keluar untuk menjembatani supply dan demand vaksin covid-19 agar tidak terjadi chaos dan keributan.

Baca juga:Big Data, Peluang Atau Masalah?

Dr. Komang B. Aryasa, DEVP Digital Platform and Enabler Telkom Indonesia menyatakan bahwa vaksin adalah barang ‘mewah’, maka pemerintah harus mengatur dan memiliki target siapa yang akan divaksin terlebih dahulu. Vaksin juga tidak datang secara bersamaan, dan jumlahnya terbatas sehingga butuh sistem informasi terpadu untuk melakukan itu semua.

Menurut data, angka masyarakat yang harus divaksin oleh negara adalah 182 juta dengan jumlah vaksin dikali menjadi dua kali lipat karena sebagian besar masyarakat akan mendapatkan dua kali injeksi vaksin.

Baca juga: Andalkan Big Data, Telkom Bantu Vaksinasi Covid-19 Indonesia

Dr. Komang menyatakan ada lima poin yang harus dilakukan pemerintah dalam mengatur pendistribusian dari vaksin ini melalui Sistem Informasi Pelaksanaan Vaksinasi covid-19 yang didukung oleh Integrasi Satu Data Vaksin dari Telkom.

  1. Mengintegrasikan data dari berbagai sumber kementerian, lembaga, operator telekomunikasi untuk melihat validitas calon penerima vaksin
  2. Membangun dashboard filtering untuk menentukan daerah prioritas, penduduk prioritas, jadwal sesuai ketersediaan vaksin, perencanaan distribusi atau logistik dan sasaran
  3. Membangun aplikasi pendaftaran, baik lewat aplikasi, sms dan tools untuk verifikasi lapangan oleh Babinsa dan Babinkamtibmas
  4. Memonitor produksi, pengiriman vaksin, jumlah vaksin dan mencocokkan dengan kebutuhan vaksin sampai ke ujung lokasi vaksinasi.
  5. Memberikan laporan hasil vaksinasi sebagai kontrol harian, berapa orang yang telah divaksin lokasi serta impact.

Dengan lima poin ini, pemerintah diharapkan bisa mendistribusikan vaksin dengan baik dan merata ke setiap tempat di seluruh Indonesia.