5 Racikan Kopi Unik, dari Campur Keju Sampai Jus Lemon

pada 5 tahun lalu - by

Kaffeost, kopi khas Finlandia. (Foto: Instagram @karinheesknits)

Uzone.id- Para pencinta kopi di seluruh dunia punya ritual pagi yang hampir sama: bangun tidur, lalu menyeduh secangkir kopi.

Yang membedakannya, yaitu bahan-bahan yang dicampurkan ke secangkir kopi. Masyarakat Vietnam, misalnya. Mereka meracik kopi robusta dengan gula, susu kental manis, dan telur.

Baca juga:Mengenal Kopi Telur Vietnam yang Sudah Mendunia

Ya, kamugaksalah baca. Kopi telur Vietnam alias cà phê trúng adalah kuliner khas Vietnam Utara. Lalu, bagaimana negara-negara lain menyajikan kopi?

 

Kaffeost, Finlandia

Kalau berkunjung ke Finlandia, kamu bisa menemukankaffeost. Ini adalah kopi panas yang dituang di atas potonganjuustoleipä(keju khas untukkaffeostyang terbuat dari susu sapi, susu kambing, atau susu rusa).

Baca juga: Liburan ke Bandung, 5 Oleh-Oleh Kekinian Ini Wajib Kamu Beli

Meski kelihatan sangat bertolak belakang, masyarakat lokal sangat menyukai perpaduan keduanya.

 

Yuanyang, Malaysia

Kopi dan teh mungkin ibarat air dan api. Dua hal berbeda yang sulit bersatu. Namun, Malaysia berhasil mempertemukan keduanya menjadi sebuah sajian bernamayuanyang.

Baca juga: 3 Kuliner Wajib Coba di Mangga Besar Jakarta Barat

Minuman yang dapat disajikan panas atau dingin ini merupakan campuran dari kopi hitam (umumnya robusta),black tea, dan susu kental manis.

 

Pharisäer, Jerman

Kopi di Jerman disajikan dengan cukup unik. Bernamapharisäer, kopi dibuat dengan rum dan gula. Setelah semua menyatu, whipped cream dibubuhkan di atasnya.

Baca juga: Kalau ke Seoul Cobain Burger Ini, deh, Lihat Fotonya Bikin Ngiler

 

Mazagran, Portugal

Di Portugal, orang-orang biasanya minummazagran. Ini adalah es espresso yang dicampur jus lemon.

Baca juga: Intip 5 Rahasia Tuan Rumah Airbnb yang Jarang Diketahui Tamu

 

Qahwa, Arab Saudi

Kopi di Arab Saudi dibuat dengan campuran rempah-rempah, seperti kapulaga, kayu manis, cengkeh, kunyit, dan jahe.

Untuk mengimbangi rasa pahitqahwa, masyarakat setempat menikmatinya dengan kurma kering.