5G Katalis Revolusi Digital, Kontribusinya Rp2.800 Triliun Hingga 2030
Uzone.id- Saat ini tidak dipungkiri jika 5G menjadi katalis revolusi digital. Jaringan komunikasi generasi ke-5 itu menjanjikan kecepatan jauh lebih cepat, dengan capacity jauh lebih besar dan latency yang sangat kecil. Oleh sebab itu ekonomi digital akan menjadi faktor utama dalam pembangunan ekonomi di Indonesia.
Industri telekomunikasi bergerak cepat dengan layanan 5G. Ada sekitar 157 operator seluler di 62 negara yang telah meluncurkan 5G per Maret 2021. Di Singapura sudah melakukan komersialisasi lebih dulu. Juni 2021, Kominfo mengupayakan komersialisasi 5G di aglomerasi Jabodetabek, Solo, Medan, Balikpapan, Surabaya, Makassar, Bandung, Batam, dan Denpasar.
Dikatakan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Johnny G. Plate, pengembangan jaringan 5G di Indonesia bisa memberi kontribusi sekitar Rp2.800 triliun hingga 2030. Pengembangan investasi akibat 5G antara Rp500 triliun sampai Rp700 triliun hingga 2035. Ini sangat mungkin terjadi karena lansekap pengembangan 5G di Indonesia akan menimbulkan beragam peluang, adopsi digital telah menjadi jawaban tantangan disrupsi.
Baca juga:Sirkuit Internasional Mandalika Diselimuti 5G Telkomsel
"Pandemi Covid menjadi sarana adaptasi dan adopsi digital. Ekonomi Indonesia 2021 memiliki valuasi Rp1000 triliun, 2025 setara Rp2.100 triliun. Kominfo menjadi platform koordinasi dan kolaborasi untuk meningkatkan kualitas pengambilan kebijakan dan pemerataan di sector digital. Dibutuhkan sekitar 9 juta orang sampai 15 tahun mendatang untuk mendukung transformasi digital Indonesia. Tidak bisa kita kerja sendiri-sendiri harus kolaboratif, akseleratif dan sustain. Perlu sinergi yang kuat dan konstruktif dari seluruh komponen, sehingga kita dapat menciptakan transformasi digital yang Tangguh dan optimal," kata Johnny G. Plate, dalam event bertajuk: “How Digital Ecosystem Will Shape The Future of Business, beberapa waktu lalu.
Hal ini diamini oleh Muhamad Paisol selaku Presiden Direktur PT Lintas Teknologi Indonesia dalam kesempatan yang sama. Dia memaparkan ekosistem telekomunikasi telah menyediakan blok bangunan mendasar yaitu akses, interkonektivitas, dan aplikasi yang memungkinkan terjadinya revolusi digital.
Sebagian besar nilai potensial yang berasal dari digitalisasi di seluruh industri global selama dekade berikutnya bergantung pada industri telekomunikasi yang memberikan infrastruktur penting, aplikasi, dan peningkatan produktivitas di banyak bidang.
"LTI sebagai salah satu System Integrator terkuat dan terdepan di Indonesia yang berfokus pada industri ICT (Information and Communication Technology) dengan target customer penyedia jaringan di Indonesia siap berkolaborasi dan bersinergi dalam percepatan pembangunan infrastruktur digital di Indonesia. LTI optimis bisa melakukan hal tersebut karena kiprahnya selama 20 tahun ini menjadi Hal tersebut ditandai dengan keberhasilan LTI dalam membangun network infrastructure yang masif dan kuat," katanya.
Dia menambahkan, ketersediaan teknologi yang semakin luas seperti mobile, AI, cloud, analytic, dan big data secara dramatis mengubah cara hidup kita, cara bekerja, dan berinteraksi, dalam apa yang disebut Revolusi Industri 4.0. Industri telekomunikasi sedang bermain peran penting dalam memungkinkan revolusi digital berlangsung di sekitar kita. Ada lima sektor yang terpengaruh oleh revolusi digital antara lain: industry media dan entertainment, kedua electricity, ketiga logistics, keempat automotive dan yang terakhir dan terbesar adalah e-commerce.
“Tentunya dengan 5G network akan banyak peluang bisnis di dunia Enterprise atau B2B sehingga investasi dalam menggelar 5G network ini benar benar menjadi kebangkitan ekonomi secara massive. Pertanyaan berikut nya adalah apakah 5G network tersedia di Indonesia saat ini dan aplikasi apa saja yg bisa dimanfaatkan?” ujarnya.
Baca juga:Indosat Ooredoo Pamer 5G Sudah Masuk Makassar
Sejalan dengan rencana pemerintah dalam implementasi 5G menjadi langkah untuk mewujudkan akses telekomunikasi yang lebih berkeadilan dan memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional. Menkominfo menyatakan implementasi 5G juga merupakan strategi untuk menjembatani kesenjangan infrastuktur teknologi informasi dan komunikasi serta pengembangan transformasi digital, sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan literasi masyarakat untuk menggunakan teknologi secara lebih adaptif.
"Ketersediaan teknologi yang semakin luas seperti mobile, AI, cloud, analytic, dan big data secara dramatis mengubah cara hidup kita, cara bekerja, dan berinteraksi, dalam apa yang disebut Revolusi Industri 4.0. Industri telekomunikasi sedang bermain peran penting dalam memungkinkan revolusi digital berlangsung di sekitar kita. Ada lima sektor yang terpengaruh oleh revolusi digital antara lain: industry media dan entertainment, kedua electricity, ketiga logistics, keempat automotive dan yang terakhir dan terbesar adalah e-commerce," ujarnya.
“Tentunya dengan 5G network akan banyak peluang bisnis di dunia Enterprise atau B2B sehingga investasi dalam menggelar 5G network ini benar benar menjadi kebangkitan ekonomi secara massive. Pertanyaan berikut nya adalah apakah 5G network tersedia di Indonesia saat ini dan aplikasi apa saja yg bisa dimanfaatkan?” Muhamad Paisol menambahkan.
Sejalan dengan rencana pemerintah dalam implementasi 5G menjadi langkah untuk mewujudkan akses telekomunikasi yang lebih berkeadilan dan memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional. Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate menyatakan implementasi 5G juga merupakan strategi untuk menjembatani kesenjangan infrastuktur teknologi informasi dan komunikasi serta pengembangan transformasi digital, sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan literasi masyarakat untuk menggunakan teknologi secara lebih adaptif," kata Menkominfo.
Sektor industri yang berkembang seiring dengan perkembangan teknologi tentunya membawa dampak pada perekonomian di Indonesia. Dalam pemaparannya Komisaris Bursa Efek Indonesia dan Ketua Umum AFTECH, Pandu Sjahrir menerangkan, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi besar untuk perkembangan ekonomi digital. Salah satunya di sektor pembiayaan digital bagaimana pelaku fintech membantu memenuhi akses layanan keuangan digital bagi masyarakat dan UMKM Dalam Negeri serta strategi penetrasi pelaku fintech yang tidak hanya di kalangan atas namun dikalangan menengah bawah hingga ke pelosok daerah.
Menurut Pandu Sjahrir “Indonesia merupakan salah satu yang terbaik dan kondusif dari sisi iklim digital secara global, karena dari sisi pertumbuhan yang sangat besar dan market yang sangat potensial dibanding negara lain. Ditandai dengan performa IPO perusahaan teknologi di bursa makin bagus, jadi semangat investor untuk masuk ke pasar teknologi semakin tinggi, ini akan berdampak positif terhadap perkembangan ekonomi digital di Indonesia.”
“Dengan besarnya potensi digital Indonesia, kita perlu mengedukasi masyarakat dan meningkatkan literasi digital masyakarat, agar masyarakat terdorong untuk melakukan transaksi secara digital. Faktor lain kita juga perlu meningkatkan infrastruktur digital agar konektivitas digital semakin meningkat hingga dapat mendorong tumbuhnya ekonomi digital di Indonesia," kata Pandu.