6 Manfaat Membaca Sebelum Tidur

pada 9 tahun lalu - by
Advertising
Advertising
| March 28, 2016 08:00 am

Indeks minat baca di Indonesia masih tergolong rendah. Data UNESCO pada 2012 lalu, misalnya, menunjukkan indeks minat baca warga Indonesia hanya mencapai angka 0,001. Hal tersebut menunjukkan bahwa dari 1.000 warga Indonesia, hanya satu warga yang memiliki minat baca.

Padahal, ada banyak manfaat lain yang datang dari kegemaran membaca selain menambah wawasan. Jika Anda belum memiliki minat membaca, enam manfaat menakjubkan dari membaca sebelum tidur ini mungkin akan membuat Anda mulai menggemari membaca.

Tidur nyenyak
Membaca dapat membantu seseorang untuk sedikit demi sedikit keluar dari kesadarannya sehingga mendorong seseorang untuk tertidur. Karena dapat membantu seseorang tidur dengan baik, tak heran banyak anak-anak yang sangat antusias untuk membaca cerita-cerita sebelum tidur. ‘Masuk’ ke dalam dunia fiksi melalui buku dapat membuat seseorang mengendurkan ketegangan yang ia rasakan sehingga ia dapat bersantai lebih baik. Karena itu, orang yang membaca sebelum tidur akan mendapatkan tidur yang nyenyak dan istirahat yang maksimal.

Stress berkurang
Peneliti-peneliti dari University of Surrey di Inggris menemukan keterkaitan antara membaca sebelum tidur dan kadar stress. Dalam penelitian, mereka menemukan bahwa kebiasaan membaca sebelum tidur dapat menurunkan kadar stress hingga 68 persen. Oleh karena itu, jika Anda sedang stress, membaca sebelum tidur dapat menjadi alternatif untuk membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih santai dan tidak stress.

Mendorong kreativitas
Tak perlu membaca buku 'berat' untuk mendorong kreativitas dan menambah wawasan. Pada kenyataannya, banyak pengusaha-pengusaha sukses yang memiliki kebiasaan untuk membaca buku apa pun mengenai apa saja menjelang jam tidur mereka. Penelitian pun menunjukkan bahwa membaca buku yang tidak terikat pada satu tema tertentu dapat membuat seseorang menjadi lebih kreatif dan lebih memiliki passion dalam pekerjaan mereka. Pasalnya, cakupan bacaan yang luas akan membuat seseorang mampu melihat masalah, situasi hingga lawan bicara dari sudut pandang yang berbeda.

Konsentrasi lebih baik

Berbagai sosial media dan aplikasi berbalas pesan memiliki dampak kurang baik terhadap konsentrasi. Pasalnya, sosial media dan aplikasi berbalas pesan membuat seseorang untuk berkonsentrasi pada semua hal, yang sebenarnya mustahil. Akan tetapi, membaca sebelum tidur dapat mendorong seseorang untuk mengolah informasi tanpa berbagai bantuan visual. Dengan begitu, otak akan terlatih untuk bekonsentrasi lebih baik. Sehingga, ketika bangun di pagi hari, seseorang yang membaca sebelum tidur dapat lebih fokus dalam menjalani pekerjaan mereka.

Lebih berempati
Seseorang dapat memiliki empati ketika ia mampu melihat dunia dari sudut pandang orang lain dan lebih mengerti orang lain. Membaca cerita fiksi dapat menjadi cara terbaik untuk mengetahui dan mengerti bagaimana cara berpikir dan perasaan orang lain. Psikolog dari York University Canada, Raymond Mar, mengungkapkan bahwa narasi dalam cerita fiksi memberikan kesempatan yang unik bagi seseorang untuk lebih memahami cara berpikir dan emosi dari karakter dalam cerita.

Merasa damai dan tenang

Menonton televisi yang penuh dengan adegan kekerasan dan intrik dalam drama atau berita yang membuat depresi tidak akan berhasil membuat seseorang merasa santai sebelum tidur. Agar dapat tidur dengan baik, seseorang perlu menciptakan suasana yang hening sehingga syaraf-syaraf dalam tubuh dapat menjadi lebih tenang. Cahaya biru yang terpancar dari layar televisi atau pun layar komputer akan memberi efek yang sebaliknya pada seseorang sebelum ia tidur. Cara terbaik untuk menciptakan keheningan yang mampu membuat tubuh menjadi rileks ialah dengan membaca buku sebelum tidur, dikutip dariLifehack.