60 Persen Gen Z dan Milenial Kuasai Pasar Kripto di Indonesia
Uzone.id —-Generasi Z dan Millennial menguasai pasar kripto di Indonesia, hal ini tercatat dalam laporan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan platform kripto lokal dimana lebih dari 60 persen investor kripto di Indonesia berada di rentang usia 18-30 tahun.
Data per September 2024, sebanyak 26,9 persen investor kripto di Indonesia berusia 18-24 tahun dan 35,1 persen lainnya berusia 25-30 tahun. Dua angka tersebut disebut lebih tinggi dibandingkan kelompok usia lainnya yang hanya mencapai 40 persen secara keseluruhan.
Menurut Kepala Bappebti, Kasan, Senin, (28/10), dominasi generasi muda ini menunjukkan antusiasme tinggi pada aset digital sebagai alternatif pengelolaan keuangan.
“Kemajuan teknologi, termasuk blockchain, telah menarik minat generasi muda terhadap investasi kripto, yang kini dianggap sebagai instrumen investasi potensial,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dibagikan Tokocrypto, Senin, (28/10).
Beberapa pengaruh seperti tren media sosial, adanya komunitas online, tumbuh di lingkungan serba digital dan rasa tak percaya pada sistem tradisional menjadi salah satu alasan generasi muda lebih tertarik pada kripto.
“Mereka menggunakan komunitas online untuk berdiskusi dan berbagi informasi, sehingga bisa membuat keputusan investasi dengan lebih percaya diri,” tambahnya.
Tak hanya itu, faktor ekonomi juga turut mendorong anak muda untuk terjun ke kripto. Salah satunya adalah ketidakpastian pasar kerja dan tingginya biaya hidup. Oleh karena itu, generasi muda mencari peluang baru untuk membangun kekayaan dan hidup lebih sejahtera.
Temuan tersebut juga didukung oleh hasil temuan dari Tokokrypto dimana CMO Tokocrypto Wan Iqbal menyebut bahwa Gen Z dan Millennial empat kali lebih sering berinvestasi dalam aset kripto dibandingkan generasi yang lebih tua.
“Di Tokocrypto, lebih dari 60 persen investor merupakan kalangan muda. Kami menyadari pentingnya edukasi agar mereka dapat mengelola investasi ini dengan bijak dan memahami risiko yang ada,” jelasnya.
Dibalik antusias tinggi akan industri kripto, ‘PR’ anak muda saat ini adalah menguatkan literasi keuangan mereka yang masih tertinggal jauh. OHK menyebut bahwa literasi anak Gen Z (diatas 15 tahun) hanya sekitar 51,7 persen saja.
Maka dari itu, pelaku usaha di industri kripto berkomitmen untuk memberikan edukasi dan literasi terkait investasi. Iqbal berharap dengan adanya literasi ini, generasi muda kedepannya mampu merdeka secara finansial.