600 Jawara Betawi Disiagakan Jaga Rumah Ulama

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Panglima Jawara Betawi, Haji Basyir Bustomi meminta kepada seluruh para jawara Betawi untuk bersiaga di beberapa tempat kediaman para tokoh agama dan kiai di wilayah Jabodetabek. Pesan kesiapsiagaan kepada para jawara Betawi ini untuk mengantisipasi terjadinya intimidasi dan kekerasan kepada ulama yang kerap terjadi belakangan ini.

"Ada 600 orang jawara yang disiagakan dari 125 perguruan silat Betawi. Alhamdulillah ini udah berjalan pengamanan buat para ulama dan kiai dengan menjaga rumahnya sekalian berdakwah," kata Basyir kepada wartawan, Rabu (21/2).

Untuk sementara, setidaknya satu rumah ulama atau kiai dijaga 10 orang dari berbagai macam Perguruan Maen pukul Betawi. Untuk menjaga keamanan, pihaknya juga bekerja sama dengan masyarakat sekitar kediaman ulama untuk mengadakan ronda keliling dari rumah ulama ke ulama lainnya.

"Kita siaga di wilayah Jabodetabek, terutama sejak isu-isu pencontrengan rumah ibadah dan kediaman tokoh agama mulai muncul di berbagai tempat," ungkapnya.

Sejak kasus penganiayaan terjadi kepada beberapa ulama dan tokoh agama di tanah air merebak, kabar intimidasi juga muncul di beberapa rumah kediaman tokoh agama dan ulama di Jabodetabek. Di antaranya muncul tanda aneh di dua tempat berbeda di Bekasi. Diantaranya di dinding kediaman Habib Alwi bin Muhammad, dan di tiang dinding sisi kiri Masjid At Taqwa Babelan.

Walaupun tidak jelas maksud tanda itu dan tidak ada ancaman fisik kaitan tanda merah itu, jawara Betawi tetap meningkatkan kewaspadaan. Agar tidak ada pihak-pihak yang berusaha menganggu keamanan dan mengancam jiwa para ulama dan kiai di Jabodetabek.