7 Fakta Menarik tentang Gucci

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Terkenal dengan desainnya yang inovatif dan timeless, Gucci sukses mengukuhkan namanya sebagai salah satu rumah mode ternama yang memiliki banyak penggemarnya. Di bawah tangan dingin Creativer Director Gucci, Alessandro Michele, brand asal Italia ini sukses membuat penggemar mode terpukau dengan karya-karyanya yang bold nan estetis.

Banyak perubahan yang terjadi pada Gucci sejak Michele memimpinnya pada 2015 silam, tetapi DNA ikonis Gucci tetap terpatri pada label tersebut. Gucci juga sukses menggaet market dengan segala usia. Mulai dari orang tua, profesional muda, hingga generasi milenial.

Berikut tujuh fakta menarik Gucci yang mungkin belum Anda ketahui!

1. Pendiri Gucci dulunya seorang pegawai hotel

Gucci didirikan oleh seorang pengrajin kulit bernama Guccio Gucci yang dulunya adalah seorang pegawai hotel. Ia bekerja di Savoy Hotel London, Inggris. Pengalamannya selama bekerja di sanalah yang membuatnya terinspirasi untuk membuat kerajinan kulit dengan nuansa Inggris klasik dalam karyanya. Guccio mulai merintis kariernya dengan mendirikan perusahaan di Florence, Italia, pada 1921 silam. Inilah cikal bakal terbentuknya label Gucci.

2. Klien Gucci banyak dari kalangan bangsawan

Kalangan aristokrat yang gemar berkuda menjadi klien pertama Gucci dalam jumlah besar. Mereka meminta dibuatkan perlengkapan untuk berkuda. Hingga akhirnya, brand ini terkenal dengan detail tapal kuda pada desain loafers dan mule nya.

3. Sulit dapatkan material kulit, Gucci bereksperimen dengan tebu

Ketika Italia berada di bawah kepemimpinan diktator pada 1940-an, material kulit sangat sulit didapatkan. Akhirnya, perusahaan tersebut bereksperimen dengan material lainnya seperti linen dan tebu yang digosok menjadi sebuah tas. The burnished cane bag, atau yang dikenal sebagai Bamboo bag, akhirnya menjadi populer hingga saat ini.

4. Grace Kelly meminta untuk dibuatkan scarf sutera

Pada 1966 silam, aktris legendaris Amerika dan Putri Monaco, Grace Kelly mempunyai permintaan khusus kepada Gucci. Ia ingin dibuatkan scarf sutera dengan detail bunga-bunga bernuansa vintage. Tanpa disangka, scarf floral tersebut masih dijual dan banyak peminatnya hingga sekarang. Di 2015 silam, Gucci meminta seniman Kris Knight untuk menggambar ulang dan dihadirkan dalam koleksi Cruise 2015.

5. Loafers ikonis Gucci ditempatkan di museum

Saking ikonisnya, salah satu produk andalan Gucci, loafers dengan ciri khas detail tapal kuda di bagian depannya, masuk menjadi salah satu koleksi di Metropolitan Museum of Art di New York pada 1985 silam. Loafers ini diciptakan pada 1932 dan banyak dipakai oleh kalangan bangsawan.

6. Drama dalam keluarga Gucci

Guccio dan istrinya, Aida Calvelli, memiliki enam orang anak, dua putri dan empat putra. Tetapi, hanya keempat anak laki-lakinya yakni Aldo, Ugo, Vasco, dan Rodolfo yang terjun langsung memimpin perusahaan hingga menjadikannya populer seperti sekarang.

Selama keempat anaknya campur tangan, rupanya banyak drama yang terjadi dalam keluarga tersebut. Hingga akhirnya setelah Guccio meninggal di 1953, Aldo dan adik-adiknya fokus mempromosikan Gucci secara internasional dengan membuka butik di London, Paris dan New York.

7. Desainer Tom Ford berperan besar dalam kesuksesan Gucci

Pada awal '90an, pamor Gucci sempat hancur dan turun ketika banyak barang palsu yang beredar di mana-mana. Untuk mengembalikan citra mewah rumah mode ini, perusahaan menunjuk desainer asal Amerika, Tom Ford, menjadi Artistic Director pada 1994 hingga 2005. Ford berperan besar dan sangan berjasa dalam mengembalikan citra mewah dan elegan Gucci.