71 Karyawan Pabrik Suzuki Tambun Positif Covid-19, Bos Ungkap Asalnya

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

 

Uzone.id- Suzuki Indonesia terus melakukan upaya pencegahan untuk memperketat penyebaran penyebaran Covid-19 dengan melakukan pengurangan kapasitas produksi pabrik sebanyak 50 persen dari kondisi normal

Pengurangan kapasitas produksi kali ini dilakukan di pabrik Tambun I sebagai lokasi perakitan sepeda motor sejak 24 Agustus 2020 hingga kondisi sudah kondusif.

Seiji Itayama, President Director PT Suzuki Indomobil Motor/PT Suzuki Indomobil Sales menuturkan bahwa seperti disampaikan Pemerintah Jawa Barat Kemarin, saat ini di pabrik Tambun I ada 71 orang karyawan yang terpapar Covid-19.

BACA JUGA:Toyota Lunar Cruiser, Kendaraan Penjelajah Bulan Dirilis 2029

"Kami sangat concern mengenai kesehatan karyawan. Meskipun kami sudah menetapkan protokol pencegahan penyebaran Covid-19 dengan ketat penularan tersebut tidak bisa dihindari," kata Seiji Itayama.

Dia menambahkan, meskipun perusahaan telah menerapkan protokol pencegahan penyebaran Covid-19 dengan ketat, penularan tersebut tidak bisa dihindari.

Unti itu, kata Itayama, pengurangan kapasitas produksi harus dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus tersebut.

Kemudian, 71 karyawan Suzuki saat ini sedang menjalani karantina mandiri dan beberapa di antaranya mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Itayama mengatakan, Suzuki selalu berkoordinasi dan menyampaikan perkembangan situasi terkini dan penanganannya kepada tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi yang terdiri dari Dinas Tenaga Kerja, Dinas Kesehatan, dan Dinas Perindustrian.

Suzuki juga telah melakukan berbagai upaya pencegahan sebelumnya dan tindakan yang direkomendasikan tim Gugus Tugas Covid-19.

Upaya tersebut di antaranya melakukan PCR (Polymerase Chain Reaction) test terhadap semua karyawan yang memiliki riwayat interaksi dengan karyawan yang terpapar dan rapid test kepada seluruh karyawan Suzuki lainnya.

Kemudian, area pabrik dan kantor dibersihkan dan disemprot cairan disinfektan secara berkala.

Tak ketinggalan, kendaraan-kendaraan yang selesai dirakit pun dibersihkan dan didisinfektan sebelum dikirim ke pelanggan.

Prosedur tersebut sudah dilakukan dari dulu sebelum adanya pandemi.

Selain itu, pemantauan kegiatan karyawan juga diperketat. Bukan hanya penerapan physical distancing di tempat kerja, setiap karyawan juga diwajibkan memberikan laporan harian kepada atasannya terkait kondisi kesehatan dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan saat libur kerja.

hal ini dilakukan untuk meminimalkan risiko terpapar virus di luar tempat kerja.

Itayama juga menuturkan, perusahaan melakukan penanganan yang cepat, baik untuk karyawan terpapar maupun karyawan lainnya.

Rekomendasi dari tim Gugus Tugas Covid-19 sudah dilakukan Suzuki, termasuk kepada semua karyawan tanpa terkecuali.

"Menurut tim Gugus Tugas Covid-19 kasus yang terjadi di Suzuki kemungkinan besar berasal dari transmisi dari luar perusahaan, untuk itu kami berencana melakukan rapid test setiap 2 minggu sekali agar mampu mendeteksi gejala lebih dini," ujar Itayama.

Itayama mengungkapkan bahwa, bagi Suzuki, kesehatan karyawan adalah prioritas. Perusahaan berharp 71 karyawan yang positif Covid-19 cepat sembuh dan tak ada lagi yang terpapar agar Suzuki bisa kembali memberikan pelayanan terbaik untuk konsumen.