72 Ribu Hand Sanitizer dan 100 Ton Daging Ludes di Tokopedia

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

(Logo Tokopedia/dok. Tokopedia)

Uzone.id-- Selama masa pandemi corona di Indonesia, masyarakat semakin rajin memanfaatkan platform digital untuk mengakses kebutuhan. Hal-hal yang dicari di layanan e-commerce seperti Tokopedia pun masih berkaitan dengan barang atau produk yang digunakan sehari-hari.

Dari laporan yang dipaparkan oleh Nuraini Razak selaku VP Corporate Communications Tokopedia, ada beberapa kategori produk yang paling diserbu oleh netizen selama pandemi COVID-19.

“Kesehatan, keperluan rumah tangga, makanan dan minuman adalah tiga kategori produk yang peningkatannya signifikan selama Maret. Sementara transaksi melonjak tiga kali lipat pada kategori perawatan kesehatan dan pribadi,” ungkap Nuraini dalam pernyataan resminya yang diterimaUzone.id.

Baca juga:Bukalapak dan Tokopedia Siap Blokir Toko yang Asal Jual Klorokuin

Dari kategori kesehatan, produk seperti vitamin, hand sanitizer, dan masker masih menjadi produk yang paling diincar oleh netizen Indonesia.

Bahkan, Tokopedia mencatat, ada satu waktu di mana dalam kurun waktu 42 menit, ada 72 ribu hand sanitizer terjual habis, dengan pembeli paling jauh berdomisili di Merauke.

Masih di bulan Maret kemarin, nilai penjualan masker tercatat meningkat 197 kali dibanding bulan-bulan sebelumnya.

Angka menarik lainnya tercatat di kategori Makanan dan Minuman. Tokopedia mencatat ada lebih dari 100 ton daging sapi terjual sepanjang Maret 2020. Sementara ada 60 ton jahe yang terjual. Kurma juga menjadi salah satu makanan yang mengalami transaksi yang signifikan.

Baca juga:Mereka Bukan Kreator Biasa di Tokopedia, Mereka Pahlawan Bantu Lawan Corona

Selama pandemi COVID-19, Tokopedia mengalami peningkatan dari jumlah penjual baru sebesar 2,5 kali pada kategori Perawatan Kesehatan dan Pribadi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Diketahui, total jarak pengiriman barang dengan Bebas Ongkir di Tokopedia mencapai lebih dari 2,5 juta kilometer, atau setara dengan 63 kali keliling Bumi.

Sebelumnya perusahaan pimpinan William Tanuwijaya ini mengaku siap menutup merchant yang masih menjual produknya dengan harga kelewat mahal hanya karena aji mumpung di tengah situasi krisis seperti sekarang.